"Kita akan pulih dari resesi. Tetapi, ini perlu waktu, kesabaran, dan perlu saling pemahaman bahwa kita harus bekerja sama," ujarnya, dalam penjelasannya kepada wartawan, Selasa (24/3). Penjelasannya itu menarik perhatian, karena disiarkan secara langsung oleh jaringan televisi nasional saat prime time.
Obama juga meyakinkan, pemerintahannya memiliki strategi yang tepat untuk mengatasi krisis ekonomi di segala aspek. Meski diakui, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memulihkan berbagai kegagalan yang membawa kondisi ekonomi AS pada posisi seperti sekarang ini.
"Untuk menentukan kebijakan saja, dibutuhkan waktu berbulan-bulan dan solusi yang berbeda-beda untuk membawa kita ke luar dari kondisi ini. Tidak ada pemecahan persoalan yang cepat," tandasnya.
Menurut Obama, rencana pemulihan ekonomi itu tidak dapat dipisahkan dari strategi pemulihan ekonomi secara keseluruhan.Dia tetap mempertahankan kebijakan anggarannya, yang antara lain digunakan untuk membeli aset bermasalah dari perusahaan yang dililit kesulitan, agar tidak membahayakan sistem keuangan negara itu. Langkah itu memaksa Pemerintahan Obama harus menyediakan dana sekitar US$ 500 miliar.
Pada kesempatan sebelumnya, Gubernur Bank Sentral AS, Ben Bernanke, dan Menteri Keuangan Timothy Geithner, juga membela kebijakan Obama, menyangkut proposal pengambilalihan aset-aset bermasalah dari lembaga keuangan yang kolaps, untuk kemudian menjualnya kembali kepada investor yang berminat setelah aset bermasalah itu disehatkan.
Khusus menyangkut kasus pemberian bonus senilai US$ 165 juta kepada eksekutif American Insurance Group (AIG), meskipun lembaga asuransi itu menerima dana talangan pemerintah US$ 180 miliar, kedua pejabat tinggi keuangan tersebut mengakuinya sebagai sebuah "kegagalan sistem keuangan" di AS. "Kita harus menjamin kasus serupa tak terjadi lagi," ujar Geithner.