Demo, SPPBB tolak akuisisi Pertagas oleh PGN. (foto: winan)
Cuplikcom - Indramayu - Serikat Pekerja Pertamina Balongan Bersatu (SPPBB) marah dengan adanya Pertagas diambil oleh Perusahaan Gas Negara (PGN).
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum SPPBB Tri Wahyudi. Ia mengatakan perusahaan yang memiliki laba yang bagus dan laba yang besar yang sehat adalah Pertagas.
Namun oleh Kementerian BUMN dalam pembentukan holding migas dia (Pertagas-red) dimasukan kedalam anak perusahaan PGN.
Menurutnya hal tersebut adalah pelanggaran dan korupsi berjamaah.
"Para pejabat negara melakukan korupsi berjamaah dan kami dari afisiasi dari SPPBB akan melaporkan ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan ini sudah berjalan," ujarnya saat aksi menolak Pertagas diakuisisi oleh PGN di RU VI Balongan yang diikuti sekitar 500 pekerja Pertamina, Rabu sore (11/07/18).
Ia menegaskan jika aksi ini tidak didengar oleh negara mengancam akan mogok kerja secara nasional.
"Apabila aksi ini tidak didengarkan oleh negara, oleh pejabat negara. Maka kami akan masuk kehubungan industrial dan melakukan mogok nasional," tegasnya.
Ia menambahkan ini adalah bersatunya seluruh pekerja Pertamina diseluruh Indonesia pihaknya serempak akan mogok kerja.
"Apabila kita mogok nasional maka seluruh stok BBM akan terhenti. Catat itu," pungkasnya.
Diketahui, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) berserta seluruh konstituen atasnama seluruh Pekerja Pertamina menyatakan menolak akuisisi pertagas oleh PGN.
Dan menuntut agar Conditional Sales dan Pushcase Agreement (CSPA) dibatalkan serta seluruh proses akuisisi Pertagas oleh PGN dihentikan.