13 Anak Buah Kapal Bunga Hati Dua Saat Diselamatkan (foto: istimewa)
Cuplikcom - Indramayu - Mewakili seluruh keluarga korban Kapal Bunga Hati Dua yang telah ditemukan dengan selamat, Kajidin, Ketua Presidium Serikat Nelayan Tradisional (SNT) mengatakan, jika pihaknya merasa bersyukur atas kabar ditemukannya para korban dengan selamat tersebut.
“Saya mewakili keluarga para korban hanya bisa panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, semalam kami mendapat berita yang menggembirakan, kitapun berterima kasih juga kepada tim, yang ikut memikirkan dan membantu bagaimana mencari jejak, kejadian atau musibah yang terjadi pada KM bunga hati dua itu," ujarnya, Minggu (05/08/18).
Saat ini, lanjut Kajidin, pada pukul 10.30 wib para korban sendiri masih berada diatas kapal MT Bahari Maju Dua dalam artian masih berada di laut dan belum mendarat.
Sementara, terkait bangkai KM nelayan bunga hati dua, ia mengatakan masih dalam upaya untuk ditarik ke daratan.
"Untuk bangkai kapal saat ini masih kami upayan untuk bisa ditarik ke daratan, tapi terkait kabar ini semua pihak keluarga sudah pada tahu, sehingga semalampun sudah ada yg ngaji, nangis-nangis bahagia mereka bersyukur atas kabar baik ini,” kata Kajidin.
Dilokasi berbeda, I’ah Warti’ah (32), istri dari, Maslani (37), nakhoda KM nelayan bunga hati dua menuturkan, saat mendengar adanya informasi kecelakaan kapal nelayan yang do nakhodai suaminya tersebut, ia kaget dan hanya bisa menangis dengan terus memanjatkan doa agar para korban segera dapat ditemukan.
“Ketika dengar kabar itu kami sekeluarga kaget dan nangis setiap hari bahkan berulang kali saya pingsan, dan tadi malam setengah dua belas dari kapal penyelamat menelpon saya memberi kabar kalau ketiga belas korban berhasil diselamatkan,” terang I’ah saat ditemui di rumahnya, Minggu (5/8/2018).
Diakui, I’ah ,awalnya tidak mempercayai jika yang menelfon tersebut adalah kru kapal yang menyelamatkan suami dan korban lainnya, namun setelah berbicara langsung dengan suaminya tersebut barulah ia percaya jika para korban telah berhasil diselamatkan oleh kapal niaga yakni MT Bahari Maju Dua.
“Karena nomor juragannya hilang semua Hp-nya kan hilang dilaut, jadi karena dia hapalnya nomor HP saya, maka ia menelfonnya langsung ke nomor ponsel saya bukan ke juragan, setelah itu suami saya minta nomor juragan dan saya suruh suami saya untuk memberikan kabarnya langsung ke juragan (pemilik kapal),” jelasnya.
Pasca menerima telpon dari suaminya tersebut, selain ke juragan (pemilik kapal), ia juga langsung memberikan kabar tersebut kepada tim di posko SAR.
Dan atas peristiwa tersebut, ia mangaku masih trauma dan kemungkinan besar dalam beberapa bulan kedepan suaminya tidak di izinkan untuk pergi melaut.
“Gimana ya, karena memang kerjaannya itu dan tidak ada yang lainnya, tapi atas kejadian ini saya masih terauma, jadi untuk sementara waktu di beberapa bulan kedepan saya larang dulu lah, saya masih trauma,” tandasnya.