Ed Wiler Wakil Direktorat Misi Ilmu Pengetahuan NASA mengatakan sistem itu menghasilkan foto beresolusi tinggi benda apapun yang ada di kosmos seperti Mars, bulan dan lainnya. Publik juga bisa mengakses secara online melalui situs worldwidetelescope.org.
"Data keilmuan dan astronomi bisa diakses publik adalah prioritas NASA," katanya, Rabu (25/3).
NASA sebelumnya telah bekerjasama dengan Google agar gambar-gambar yang ada di Google Earth makin baik.
Google Earth kini dapat menampilkan gambar tiga dimensi Mars, penjejakan oleh pesawat ruang angkasa secara real-time, dan tur maya di planet merah tersebut melalui layanan online gratis.
Terdapat lebih dari 100 terabit data NASA, termasuk gambar dari Mars Reconnaissance Orbiter yang mempelajari planet itu sejak 2006.
Semua ini akan digabung dengan WorldWide Telescope pada akhir tahun ini. "Kolaborasi ini akan memungkinkan orang di seluruh dunia mengeksplorasi gambar bulan dan Mars secara lebih kaya dan interaktif," kata Tony Hey, Wakil Presiden Riset Eksternal Microsoft.
Worldwide Telescope muncul setahun lalu dengan mengkombinasikan gambar kosmos yang diambil dari bumi maupun dari teleskop di ruang angkasa. Teknologi ini pun sudah ada di Indonesia, tepatnya di Observatorium Boscha di Lembang, Bandung.