Menurut Amien Rais, keenam mantan petinggi TNI tersebut ikut dalam bursa pencalonan Presiden justru menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, keenam mantan Jendral sama-sama pernah mengikuti pusat latihan militer yang sama dan merintis karir militer bersama-sama.
Sehingga keikutsertaan keenam mantan jendral mengikuti bursa pencalonan Presiden hanya didasari ambisinya.
Kenyataan ini didasari atas konsep yang disodorkan keenam mantan jendral tersebut satu sama lainnya sama. Sehingga alangkah baiknya, keenam mantan jendral tidak berjalan sendiri-sendiri, namun menggabungkan kekuatan dan pemikiran yang dimiliki untuk membangun bangsa.
"Selain ambisi, saya belum melihat lainnya yang ditawarkan enam mantan jendral. Keenamnya konsepnya sama. Saya kira sebagai orang biasa hanya bisa berharap, keenam jendral menggabungkan kekuatan dan pemikiran bersama-sama. Sebab, selain ambisi senioritas, keenam Jendral tersebut tidak terlihat keinginan membangun bangsa," papar Amien Rais usai menghadiri tabliq Akbar Muhammadiyah di Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (26/3/2009).
Dalam kesempatan itu juga, mantan Ketua MPR ini juga meminta Komisi Pemilihan Umum untuk tidak memenuhi keinginan sebagian pihak untuk menunda pemilu. Kendati penundaan pemilu juga merupakan solusi terbaik menghadapi persoalan yang saat ini belum juga mampu diatasi oleh KPU, seperti daftar pemilih tetap ganda, surat suara rusak. Namun apabila tuntutan penundaan pemilu dipenuhi oleh KPU, Amien menjamin akan terjadi chaos.
Sebab, para caleg sendiri sejak 9 bulan telah mengeluarkan dana yang cukup besar dan masyarakat itu sendiri sudah jenuh dengan pemilu sehingga berpotensi menimbulkan konflik.
Sehingga Amien meminta empat elemen yang terlibat dalam pemilu ini, seperti KPU, Mendagri, Parpol dan Tokoh Parpol duduk bersama mencari solusi terbaik mengatasi kesulitan yang tak mampu diselesaikan KPU.