Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan KKP Agus Suherman didampingi anggota Komisi IV DP (foto: winan)
Cuplikcom - Indramayu - Sebagai bentuk perhatian terhadap pembangunan perikanan tangkap di Indramayu, berbagai program, kegiatan dan anggaran dikucurkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Antara lain melalui: bantuan kapal perikanan dan alat penangkapan ikan ramah lingkungan dengan jumlah yang besar, bantuan premi asuransi bagi nelayan yang mencatatkan sejarahnya karena baru pertama kali dilaksanakan mulai tahun 2016, bantuan akses permodalan bagi nelayan, penyaluran permodalan melalui BLU LPMUKP, sertifikasi hak atas tanah nelayan bekerjasama dengan BPN, dan lain-lain.
Bantuan fasilitasi permodalan di sektor perikanan tangkap menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga triwulan II tahun 2018 dengan kredit outstanding tercatat sebesar Rp 492,3 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 9.908 orang.
Secara simbolis bantuan permodalan ini diserahkan kepada 4 orang dan 4 koperasi yakni dari Bank Rakyat Indonesia menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) ritel kepada Winarno sebesar Rp. 500 juta, Bank Mandiri memberikan KUR kepada Suwarno sebesar Rp. 100 juta, Bank Negara Indonesia menyerahkan KUR kepada Sutari sebesar Rp. 50 juta dan Bank Jabar Banten menyampaikan KUR kepada Sudiyono sebesar Rp 50 juta.
Penyaluran kredit sektor perikanan tangkap dari Bank BRI di Kabupaten Indramayu mencapai 1.015 debitur total Rp. 70,14 miliar, Bank BNI sebanyak 13 debitur total Rp. 3,85 miliar, Bank Mandiri sejumlah 52 debitur dengan totat Rp. 2,194 miliar dan Bank Jabar Banten mencapai 32 debitur dengan total Rp. 22,216 miliar.
Sedangkan bantuan permodalan dari BLU-LPMUKP diserahkan untuk koperasi Garam Rejeki Agung sebesar Rp. 2,5 miliar, Koperasi Mina Makmur Lestari sebanyak Rp. 200 juta, Koperasi Mina Sumitra sejumlah Rp. 8 miliar dan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) Jasa Hasil Windu sebesar Rp. 2 miliar.
Selain permodalan, diserahkan pula bantuan premi asuransi nelayan kepada 3 orang peserta baru dan asuransi nelayan mandiri sebanyak 2 orang secara simbolis.
Tercatat realisasi program asuransi nelayan dalam kurun 3 tahun terakhir di Kabupaten Indramayu telah berhasil melindungi sebanyak 13.652 orang nelayan dengan nilai pertanggungan mencapai Rp 2,39 miliar.
“Bantuan premi asuransi nelayan ini diberikan pemerintah secara cuma-cuma kepada nelayan selama setahun. Setelah itu, nelayan dapat meneruskan secara mandiri dengan biaya yang cukup terjangkau sebesar Rp. 175 ribu setahun. Kami akan terus melakukan sosialisasi dan mendorong para nelayan untuk memiliki asuransi nelayan," ujar Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan KKP, Agus Suherman.
Tak hanya itu, Ditjen Perikanan Budidaya juga turut serta menyerahkan secara simbolis bantuan bahan baku pakan dan mesin pakan mandiri untuk Pokdakan Al Zawad dan Pokdakan Mina Bina Cemerlang di Kabupaten Indramayu, bantuan bioflok kepada Ponpes Salafiyah di Kabupaten Indramayu dan Ponpes Khas Kempek Kabupaten Cirebon, bantuan benih ika lele untuk Pokdakan KTC-Co Kabupaten Indramayu dan bantuan calon induk ikan lele untuk UPR Sinar Sejahtera di Kota Cirebon.
Total bantuan dari Ditjen Perikanan Budidaya sebesar Rp. 321,5 juta untuk 5 kelompok di Kabupaten Indramayu, Rp. 50,5 juta untuk 25 kelompok di Kota Cirebon dan Rp. 800 juta untuk 3 kelompok di Kabupaten Cirebon.
Dalam kesempatan yang sama ini, pemerintah juga menyerahkan 10 dokumen surat izin penangkapan ikan (SIPI) dan satu dokumen surat izin usaha penangkapan ikan (SIUP) yang telah diterbitkan.
Sebelumnya, Ditjen Perikanan Tangkap juga menyampaikan sosialisasi kepada nelayan terkait penerapan e-logbook penangkapan ikan, bantuan premi asuransi nelayan dan asuransi nelayan mandiri, fasilitasi permodalayan nelayan dan penyaluran permodalan oleh BLU-LPMUKP.