Seorang uskup yang keuskupannya mencakup universitas tersebut, Selasa (24/3), mengatakan, ia takkan menghadiri acara tersebut akibat dukungan Obama bagi hak aborsi dan penelitian sel embrio.
"Meskipun menyerukan pemisahan politik dari ilmu pengetahuan, ia pada kenyataannya telah memisahkan ilmu pengetahuan dari etika dan telah membawa Pemerintah Amerika, untuk pertama kali dalam sejarah, mendukung penghancuran langsung kehidupan manusia yang tak berdosa," kata Uskup John D'Arcy dalam satu pernyataan dilansir Xinhua.
Gedung Putih menanggapi pada sore harinya dengan satu pernyataan juga. "Notre Dame adalah salah satu universitas pertama yang akan dikunjungi Presiden Obama sebagai presiden dan ia mendapat kehormatan untuk berpidato dalam acara pelepasan sarjana," kata Jen Psaki, yang ditugaskan menjadi juru bicara Gedung Putih.
"Semangat perdebatan dan perbedaan pendapat yang sehat mengenai masalah penting merupakan bagian yang ia cintai dari negara ini," katanya.
Pidato Obama 17 Mei di South Bend di Negara Bagian Indiana merupakan satu dari tiga pidato di kampus yang ia rencanakan pada musim semi tahun ini. Ia juga telah setuju berbicara pada upacara di Arizona State University dan US Naval Academy di Maruland. Obama akan menjadi presiden keenam AS sejak Dwight Eisenhower yang berpidato dalam acara pembukaan Notre Dame.