Jum'at, 31 Januari 2025

Menguak Tabir “ The Science of Happiness ”

Menguak Tabir “ The Science of Happiness ”

OPINI
6 Desember 2018, 19:23 WIB

CuplikCom06122018192532-IMG_20181206_192141.jpg

Dede Farhan Aulawi. (foto: istimewa)

Cuplikcom - Algoritma berfikir manusia pada umumnya adalah belajar untuk meraih ranking yang bagus, lalu bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi favorit, terus mudah mencari kerja, selanjutnya mendapat posisi dan gaji yang besar, dan akhirnya semua bermuara pada tujuan akhir agar keluarga bahagia.

Secara konsepsi tidak ada yang salah dari algoritma pemikiran ini, namun ada sesuatu yang berbahaya jika terbentuk framing bahwa untuk bahagia harus punya posisi dan kaya dulu.

Benarkah untuk bahagia harus punya kedudukan dan banyak uang dulu ???
Inikah yang menyebabkan banyak orang yang sikut – sikut, bahkan tidak sedikit yang fitnah sana fitnah sini untuk mendapat kedudukan dan pangkat yang bagus.

Lalu dapat banyak uang dan akhirnya bahagia ? Juga ada sebagian orang yang tidak lagi menggunakan nalar yang sehat hanya sekedar untuk memperoleh jabatan dan uang.

Untuk apa ? Tentu jawabannya sederhana agar bisa kaya dan akhirnya bahagia. Inilah nalar yang berbahaya ketika terminologi BAHAGIA mengandung syarat seolah – olah HARUS KAYA dulu.

Jika itu framing yang dipakai, maka seolah – olah hanya orang – orang kayalah yang memiliki hak untuk bahagia. Lalu bagaimana faktanya ? Ternyata banyak orang kaya yang merasa tidak bahagia.

Rumah yang besar dan mewah tidak lantas membuat dia ingin segera pulang ke rumah. Jabatan yang tinggi tidak lantas membuat ia bahagia, karena waktu untuk bersama keluarga jauh lebih sedikit. Waktu dan fikirannya terkuras untuk kerja, karir dan harta.

Malah ada sebagian yang menyadari kalau dirinya merasa lebih jauh dari amalan dan penghayatan ajaran agama.

Coba lihat sebaliknya, tidak sedikit orang yang secara materi kelihatannya jauh lebih miskin tetapi perasaannya merasa lebih bahagia. Orang yang tidur di emper – emper pertokoan bisa lebih nyenyak daripada mereka yang tidur di hotel bintang lima.

Orang yang makan di pinggir jalan merasa lebih nikmat daripada mereka yang makan di restauran – restauran. Tapi juga tidak lantas disimpulkan untuk membuat perencanaan kemiskinan.

Keyword-nya bukan soal kaya atau miskin, melainkan bagaimana cara membangun hati, mental, sikap dan fikiran bahwa untuk bahagia tidak mesti nunggu untuk kaya terlebih dahulu. Dan untuk bahagia TIDAK HARUS NANTI, melainkan bisa kita bangun untuk bahagia SAAT INI juga.

Oleh karenanya banyak hasil studi dan penelitian yang membuat kesimpulan bahwa, “manusia yang bisa memelihara rasa bahagia, terbukti lebih kreatif, lebih produktif, lebih memiliki ketangguhan mental, sehingga bisa meraih sukes hidup yang ingin diraihnya.

Selanjutnya mungkin timbul pertanyaan, bagaimana menumbuhkembangkan rasa bahagia agar kita selalu merasa bahagia ? Karena bahagia juga bukan berarti orang yang TIDAK PUNYA masalah, tetapi orang tersebut piawai dalam mengelola masalah.

Dalam hal ini banyak landasan teori yang mengulasnya, hanya kalau disimpulkan intinya pada kemampuan kita untuk memiliki rasa kegembiraan (JOY), rasa syukur (Gratitude), rasa damai  (Serenity), minat/ hobi ( Interest), harapan (HOPE), rasa bangga (Pride), suka canda tawa (Amusement), memiliki inspirasi ( Inspiration),  rasa takjub (  Awesomeness), rasa cinta dan kasih sayang ( Love).

Itulah ringkasan dari berbagai literatur terkait hal – hal yang perlu kita miliki dan kita lakukan agar kita senantiasa memiliki rasa bahagia. Rasa bahagia inilah yang akan mampu membuat kita lebih kreatif dan tangguh.

Jangan mencari tangisan, tetapi juga siap jika harus menangis. Jangan menginginkan kemiskinan, tetapi juga harus siap mental jika miskin. Kaya dan sukses tidak boleh membuat kita angkuh dan sombong, tetapi sebaliknya kalau kita belum sukses pun jangan lantas membuat kita lemah dan pasrah.

Bangkit, bangun dan tetap semangat selamanya. Tersenyumlah selalu pada orang – orang di sekeliling kita, agar orang lain bisa ikhlas ikhlas memberi sebutir senyum buat kita. Benih – benih inilah yang akan membuat kebun fikiran kita dipenuhi oleh rasa tenang dan kebahagiaan.

Oleh : Dede Farhan Aulawi (Konsultan Manajemen)


Penulis : Winan
Editor : Anan Felicio

Tag :

CURHAT RAKYAT

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128