Ilustrasi. (foto: istimewa)
Cuplikcom - Sayang…
Sekian kali ku katakan
Sekaian kali ku lakukan
Dan berkali – kali ku terikan
Masihkah kau tak percaya
Betapa besar rasa rinduku padamu
Tidakkah kau rasakan setiap getar di dada ini
Tidakkah kau sadari dari setiap denyut nadi di tangan ini
Tidakkah kau akui…
Atau kau hanya berpaling dari hatimu sendiri
Setiap pandangan yang ku lepaskan,
Hanya wajahmu yang hadir di ujung pelupuk mataku
Setiap desir pendengaran yang ku dengar
Hanya lirih namamu yang senantiasa ku rindu
Lihatlah hujan deras yang terus mengguyur bumi ini,
Seribu kali itulah air mataku yang jatuh merendam sesak dada ini
Dengarlah gemuruh halilintar yang sering menggelegar
Sejuta kali itulah teriakan hatiku selalu memanggil namamu
Dan tatkala malam pun tiba,
Rasanya sulit sekali mata ini mampu terpejam…
Kalaupun berusaha tuk terpejam sesaat saja
Hanya sekedar melepas lelah atas letihnya pencarian menemukan hatimu
Karang terjal di pesisir pantaipun
Lambat laun bisa luluh diterjang ombak dan gelombang
Tapi kokohnya pengingkaran hatimu
Ternyata jauh lebih kokoh dari pongahnya firaun di masa lalu
Ya biarlah semua ku serahkan padamu,
Aku hanya ingin ungkapkan kejujuran dari sunyi dan sepinya hati yang ku miliki
Bukan tidak ada bunga lain di hamparan taman bumi
Tapi satu bunga hatiku hanyalah milikmu
Oleh : Dede Farhan Aulawi (Pujangga Indonesia)