Jum'at, 31 Januari 2025

Mari Kembangkan sikap Bijak Dalam Memandang Perbedaan

Mari Kembangkan sikap Bijak Dalam Memandang Perbedaan

OPINI
23 Januari 2019, 20:53 WIB

CuplikCom23012019205447-IMG_20190123_205300.jpg

Dede Farhan Aulawi. (Foto: Istimewa)

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Cuplikcom - Pelangi nampak indah karena di sana terdapat beraneka warna. Sambal terasa nikmat karena dibuat dari berbagai bahan yang memiliki karakteristik sifat yang berbeda, misal garam rasa asin, cabe rasa pedas, dan lain – lain.

Lalu ketika dicampur dengan komposisi yang berimbang, maka jadilah sambal yang memberikan kelezatan rasa. Cona kalau sambal hanya terbuat dari garam saja atau cabe saja, pasti tidak terasa nikmat.

Begitupun dengan kita manusia yang lahir dari rahim yang berbeda, besar di tempat yang berbeda, tumbuh di lingkungan yang berbeda, maka pasti akan memiliki banyak perbedaan satu dengan yang lainnya.

Bahkan adik dan kakak yang notabene lahir dari rahim yang sama, tumbuh dan berkembang dalam asuhan yang samapun tidak akan selalu memiliki pendapat yang sama dalam segala hal. 

Dengan demikian, jika tumbuh banyak perbedaan pendapat dalam kehidupan kita sesungguhnya sesuatu yang biasa dan wajar saja. Justeru akan aneh jika semua selalu sependapat. Jadi yang terpenting bukan untuk menyamakan pendapat, tetapi bagaimana mengembangkan “sikap arif dan bijak” dalam memandang berbagai perbedaan tersebut.

Terlebih saat ini dimana Indonesia sedang mengikuti rangkaian pesta demokrasi untuk memilih pemimpin dan wakil – wakilnya di legislatif. Pasti banyak perbedaan yang terlihat dan hal itu tentu sah – sah saja, selama tidak mengandung unsur fitnah, bohong (hoaks), provokatif dan lain – lain.

Karena kalau suasana demokrasi tapi semua datar saja juga mungkin tidak enak, seperti di negeri tiran yang semua serba diatur.

Jadi kata kuncinya, bukan harus semua sama tetapi semua harus memiliki tenggang rasa untuk bisa menghargai satu sama lain. Kritik boleh saja disampaikan, namun sebagai bangsa yang luhur tentu memiliki standar agama, etik dan norma yang harus dijunjung tinggi.

 Kesopanan dan kesantunan perlu dijaga sebagai ciri salah satu bangsa yang beradab.

”Likulli ro’sin ro’yun” yang artinya “berbeda orang, pasti berbeda pula ide/ fikirannya “. Sebuah kata bijak yang sudah lama terdengar dan mengajak kita untuk selalu terbuka terhadap pendapat orang lain. Ada saat bicara dan ada saatnya mendengar.

Tuhan memberi kita satu mulut dan dua telinga, agar kita jauh lebih banyak untuk belajar mendengar daripada banyak bicara. Adagium penuh hikmah ini jika kita cermati bersama, sungguh memiliki arti dan makna yang dalam untuk menuntun kita semakin dewasa, semakin arif dan semakin bijaksana.

Kematangan spiritual, kedewasaan emosional, luasnya wawasan dan kerendahan hati menjadi unsur – unsur penting yang harus ditumbuhkembangkan di tengah bangsa ini.

Kalau soal mencari orang yang pintar tentu mudah dan banyak, tetapi mencari orang yang memiliki 4 karakter komunikasi seperti di atas tentu tidak mudah.

Ada saatnya mereka yang selama ini merasa pintar, berwawasan luas, berpengalaman, dan lain – lain, mari duduk dan diam sejenak untuk mendengarkan saudara – saudara kita yang barangkali punya pendapat dan fikiran yang berbeda dengan kita.

Kritik tidak perlu ditanggapi secara reaktif sebagai lonceng permusuhan atau tabuhan genderang perang. Kritik harus disikapi sebagai kesempatan untuk kita berinterospeksi diri, berkontemplasi jiwa, merenungi arti dan makna ikhtiar yang selama ini sudah kita lakukan.

Ternyata banyak hal baik yang sudah dilakukan, tidak otomatis saudara – saudara kita yang lain mengetahuinya. Oleh karena itu, di sinilah fungsi strategis humas, juru bicara atau bagian penerangan untuk memberi keterangan dengan jelas, penuh kejujuran dan sistematis.

Banyak perbedaan strata di tengah masyarakat kita, yang tentu tidak mudah untuk memahami istilah – istilah filsafat yang disampaikan oleh para filusuf.

Banyak masyarakat kita yang belum berkesempatan mengeyam pendidikan tinggi, jadi argumen dengan nalar logik akademik belum tentu bisa mudah dicerna oleh sebagian saudara kita. Jadi lawan dan hadapilah dengan penuh kesabaran, karena mereka semua itu masih saudara kita juga.

Perbedaan pandangan dan ijtihad politik seyogyanya tidak melahirkan permusuhan, tetapi justeru harus menjadi rem perekat bahwa bathin kita dengan saudara – saudara kita yang lain masih ada yang belum nyambung.

Bukan salah siapa – siapa, tetapi salah kita semua yang belum memahami bahasa dan kasih sayang saudaranya sendiri.


Penulis : Winan
Editor : Anan Felicio

Tag :

CURHAT RAKYAT

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503