Mitigasi Bencana di Indramayu (cuplik.com/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Ratusan peserta dari berbagai komunitas kepemudaan, organisasi masyarakat, para pelajar/ mahasiswa serta masyarakat setempat mengikuti kegiatan mitigasi bencana alam yang digelar Kodim 0616 Indramayu bersama BPBD Kabupaten Indramayu, di Pantai Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Sabtu (04/05/2019).
Selain melakukan kegiatan mitigasi bencana alam, acara tersebut juga di isi dengan tanam pohon dan bersih-bersih pantai yang diikuti semua peserta yang hadir.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membekali dan melatih masyarakat agar mengerti tentang pengetahuan bencana alam, serta melakukan pertolongan awal terhadap korban. Selain itu, membantu pemerintah daerah Kabupaten Indramayu untuk mewujudkan desa siaga bencana.
Melinda, salah satu peserta mitigasi bencana mengungkapkan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya serta peserta yang lain, terutama dalam hal pengetahuan tentang kebencanaan serta pentingnya menjaga alam.
"Ya dari kegiatan ini kita jadi lebih tahu tentang bagaimana menangani korban yang terkena bencana alam seperti banjir, korban tenggelam dan sebagainya," kata dia.
Melinda yang tergabung di Ormas Oi ini mengatakan, dirinya lebih sering berada di lokasi saat ada bencana alam seperti banjir dan puting beliung, untuk menjadi relawan bersama BPBD Indramayu dan anggota Kodim 0616 Indramayu untuk ikut membantu dan mengevakuasi warga.
"Semoga kegiatan ini rutin dilakukan, sebagai sarana pengetahuan, baik teori serta prakteknya langsung," pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemda Provinsi Jawa Barat telah menetapkan siaga darurat banjir dan tanah longsor mulai 1 November 2018 - 31 Mei 2019. Hal ini tercantum dalam SK Gubernur Jawa Barat Nomor: 362/Kep.1211-BPBD/2018.
Melalui SK tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan upaya atau langkah semua stakeholder dalam penanggulangan bencana, yaitu:
Segera mempersiapkan langkah-langkah guna menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi,
Segera menginventarisir kesiapan dan pengerahan sumber daya manusia, peralatan, dan logistik yang ada serta yang diperlukan untuk penanganan apabila terjadi bencana,
Segera melaksanakan pengurangan risiko (mitigasi) bencana serta menghimbau dan mengaktifkan peran serta masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.