BID diselanggarakan oleh Tim Inovasi Desa (TPID) Regional 3 bertempat di Kecamatan Jatibarang (Foto: istimewa)
Cuplikcom - Indramayu - Setelah Bursa Inovasi Desa (BID) dilaksanakan di Regional 6 di Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu. Kali ini kembali BID diselanggarakan oleh Tim Inovasi Desa (TPID) Regional 3 bertempat di Kecamatan Jatibarang, Rabu (17/7/2019).
Sebanyak 80 kepala desa yang terdiri dari wilayah Kecamatan Tukdana, Sliyeg, Widasari, Kertasmaya Jatibarang, Bangodua, dan Sukagumiwang terlihat antusias mengisi Tiket Komitmen dan Tiket Ide untuk menentukan 64 sample pilihan Inovasi desa.
Dari Bidang Infrastruktur, Bidang Sumber Daya Manusia dan Bidang Kewirausahaan yang sudah disediakan oleh TPID Regional III Kabupaten Indramayu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu Sugeng Heryanto menilai, Dengan adanya inovasi desa maka akan terwujud kemandirian dan kesejahteraan dalam memberdayakan masyarakat desa.
"Kuwu dan pendamping desa harus komitmen setelah mengambil sample inovasi desa untuk dilaksanakan dalam RKPDes dan dibuktikan pada Tahun 2020 baik itu inovasi bidang infrastruktur, inovasi kewirausahaan maupun inovasi bidang SDM," katanya.
Menurutnya Sugeng, saat ini pelaksanaan Dana Desa (DD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hanya berbentuk bangunan dan fisik infrastruktur saja.
Namun memang dianggapnya tidak salah. Hanya saja Pemerintah Pusat menginginkan penyerapan DD tersebut dilakukan untuk peningkatan hidup masyarakat.
“Pembangunan fisik memang tidak menjadi masalah tetapi dari DD itu pemerintah pusat ingin diimplementasikannya memberdayaakan masyarakat," ujarnya.
"Melalui inovasi desa ini seperti halnya penampilan kerajinan lampu hias oleh Desa Jambe kemudian alat penetas telor puyuh dari Desa Tersana. Sample itu bisa menjadi referensi kuwu untuk diterapkan di masyarakat sesuai dengan kondisi geografisnya,” imbuhnya.
Sementara itu Camat Jatibarang Indra Mulyana menyampaikan, Bursa Inovasi Desa ini telah memfasilitasi kepala desa untuk melihat alternative bentuk-bentuk inovasi desa untuk diberdayakan di setiap desa.
“Manfaatkan Bursa Inovasi Desa ini sebagai titik awal referensi kepala desa untuk dikembangkan di setiap desa. Khususnya di Kecamatan Jatibarang saat ini Desa Lobener sudah memiliki kerajinan gitar yang terkenal itu bermula dari pada inovasi desa yang sudah ditiru dengan sukses sesuai dengan kemampuan masyarakatnya,” katanya.
Indra berharap, kepala desa dapat meniru segala produk inovasi desa yang sudah berjalan jangan sampai pogram baik pemerintah pusat ini hanya menjadi seremonial. Tanpa ada inisiatif kepala desa untuk merubah masyarakat lebih baik lagi dalam peningkatan hidup.
“Segala program inovasi desa yang sudah berhasil silakan kepala desa untuk meniru jangan sampai program inovasi ini menjadi basi. Khususnya kepala desa ekskwadanan Jatibarang rangkul dan berdayakan masyarakat melalui Bursa Inovasi Desa ini," jelasnya.
"Tanpa disadari hikmah dari inovasi desa akan dirasakan kepala desa yakni, menjadi kepercayaan masyarakat apabila inovasi desa itu dilaksanakan,” tambahnya.