Menjadi tugas bagi orangtua untuk lebih teliti dalam mencari dan memilih makanan olahan yang sehat bagi anak dan keluarga. Apalagi belakangan ini banyak produk olahan pangan yang dijual di pasar tanpa melalui proses uji keamanan pangan yang layak.
Banyak jenis camilan atau jajanan yang mengandung zat berbahaya. Karena itu jika terjadi kesalahan dalam memilih makanan, bisa-bisa adanya penambahan zat kimia sintetis berbahaya pada makanan justru membahayakan tubuh.
Pakar teknologi pangan dan gizi dari Akademi Kimia Analis Bogor, Ir Candra Irawan mengatakan, permen yang merupakan salah satu camilan kegemaran anak banyak beredar di kalangan masyarakat berjenis permen keras (hard candy) dan lunak (soft candy).
Permen di bagi atas dua golongan, yaitu permen lunak dan keras. Permen keras terbentuk jika gula dimasak lebih lama. Sedangkan permen lain adalah permen yang mengandung gelatin atau disebut Gummy Candies. Permen keras adalah permen yang padat teksturnya dan dimakan dengan cara mengisap. Sementara permen lunak (soft candy) ditandai dengan teksturnya yang lunak. Jenis permen ini bukan untuk diisap melainkan dikunyah. Berdasarkan bahan campurannya, permen lunak terbagi menjadi dua jenis. Kedua bahan tersebut adalah gummy candy (permen gummy) dan chewy gum.
Dari kedua jenis permen tersebut, permen keras rata-rata dibuat dari sukrosa atau gula pasir. Ada juga yang menambahkan asam malat atau asam sitrat untuk memunculkan rasa masam pada permen rasa buah-buahan. Seperti permen jeruk, stroberi, anggur, dan sebagainya.
"Rata-rata sebutir permen keras menghasilkan 20-30 kalori yang bila terus ditumpuk akan menjadi cadangan lemak. Anak bisa mengalami obesitas, kencing manis, dan gangguan jantung," ujar pakar pangan yang juga berprofesi sebagai dosen ini.
Makan permen keras pun tanpa tahu cara yang benar menggosok gigi secara teratur, dipastikan bisa merusak gigi anak-anak.
Direktur Marketing & Sales Yupi Indonesia Juliwati Husman menuturkan, setiap permen mempunyai komposisi yang hampir sama, yaitu glucose syrup, gula, air, pemberi rasa seperti asam dan pewarna.
"Jadi yang membedakan komposisi dasar dari permen biasa dengan permen gummy ialah gelatinnya yang mempunyai protein tinggi," ucapnya saat acara eksklusif media interview "Hidup Sehat ala Permen Gummy" di Fpod FX Plaza, Selasa (24/3).
Lebih lanjut, Juliwati menuturkan, vitamin yang terdapat di dalam permen bisa dijadikan camilan alternatif bagi anak yang tidak suka minum vitamin. Vitamin bisa digantikan permen ini. Pemberian vitamin dengan cara yang menyenangkan bukan?