Menurut dia, keuntungan lain dari penggunaan sumilarv adalah pestisida ini tidak mengandung racun, tidak seperti pengendali nyamuk konvensional atau pengasapan.
Sumilarv yang akan dibagikan ke 45 kelurahan tersebut berbentuk butiran seperti pasir yang dikemas dalam berbagai ukuran, yaitu 0,5 gram, 1 gram, 1,5 gram, 2,5 gram, dan 5 gram.
Cara penggunaannya adalah sumilarv dimasukkan ke wadah penampung air seperti bak mandi, gentong, atau sumur. Hormon tersebut akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan larva nyamuk sehingga menjadi "cacat" dan tidak bisa berkembang biak.
"Penggunaan sumilarv juga tidak akan merusak lingkungan karena bahan-bahannya ramah lingkungan," katanya. Sepanjang 2008, jumlah kasus DBD di Kota Yogyakarta cukup tinggi, yaitu Kelurahan Wirobrajan 45 kasus, Tegalrejo 31 kasus, Sorosutan 30 kasus dan Mantrijeron 29 kasus, sedang total kasus DBD pada Januari 2009 mencapai 51 kasus.