"Kalau menggunakan pola lama memiliki kelemahan kinerja dari anggaran yang dialokasikan tidak terukur," kata Kepala Biro Perencanaan Departemen dan Kerja Sama Luar Negeri, Djoko Muryanto di Jakarta, Jumat (27/3).
Djoko mengatakan, perencanaan anggaran berdasarkan kinerja ini diterapkan dalam Konsultasi Regional Departemen Pekerjaan Umum yang diselenggarakan di Jakarta 27-28 Maret untuk wilayah Barat dan di Mataram NTB untuk wilayah Timur tanggal 31 Maret-1 April.
"Kalau Konreg tahun-tahun sebelumnya Pemda bilang butuh sekian miliar untuk membangun jalan sepanjang sekian kilometer, namun sekarang pemerintah menetapkan indikator kinerja dulu baru mengetahui nilainya," ujarnya.
Sehingga alokasi anggaran yang dialokasikan untuk 2010 memang belum ketahuan, karena menunggu indikator apa saja baru ketahuan jumlah yang dibutuhkan setelah Konreg selesai.
"Salah satu kinerja yang dipakai berdasarkan penyerapan anggaran tahun lalu, kalau rendah maka alokasi tahun 2010 akan disesuaikan meski dengan tetap melihat penyebabnya misalnya kesulitan pembebasan tanah," paparnya.
Djoko Muryanto mengatakan, konreg dipergunakan untuk memberikan gambaran dan arahan yang lebih terhadap rencana pembangunan bidang Pekerjaan Umum secara nasional kepada Pemda serta menyerap bahan masukan yang lebih tajam terhadap respon kebutuhan infrastruktur bidang PU.
Dengan pola anggaran sekarang ini akan merubah cara pengajuan program, akan lebih bersifat jangka menengah mengingat untuk jangka pendek kurang dapat dinikmati masyarakat.