Oktober lalu, astronomer berhasil menjejak asteroid kecil yang tidak berbahaya menuju bumi sebelum menjadi bintang menyala, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Asterid itu meledak di angkasa dan tidak ada yang tersisa.
Namun pencarian tanpa lelah oleh lusinan mahasiswa di gurun terpencil Sudan membuahkan hasil menemukan batu angkasa sebesar 8,7 pon dari asteroid 2008 TC3 yang tersisa. Laporan itu dipublikasikan di journal Nature.
"Itu meteorite yang belum kami koleksi, benar-benar material baru," kata pemimpin penelitian Peter Jenniskens dari Ames Research Center NASA di California.
Asteroid yang terbakar di atmosfer 23 mil di atas tanah itu kemungkinan batuan yang gagal terbentuk menjadi planet sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
"Ini kembali ke masa lalu dan datang pada kami. Ini contoh awal pembentukan planet yang gagal," kata astronomer University of Maryland Lucy McFadden.
Mineralogist kosmik NASA Michael Zolensky yang menjadi penulis kedua laporan itu mengatakan sebagai pelajaran jika ada astreroid lebih besar mengancam bumi. Menghancurkan seperti di film Bruce Willis "Armageddon" bukan sesuatu yang pintar, karena asteroid akan menjadi debu yang beterbangan di angkasa.
"Jika diledakkan, potongannya akan menuju bumi," kata Zolensky.
Selama bertahun-tahun, astronomer melakukan lobi agar dikirim wahana ke asteroid, mengambil potongannya dan kembali ke bumi. Bahan itu kemudian bisa dianalisa dan menjejak benda itu berasal dari mana.