Ilustrasi. (Foto: istimewa)
Oleh : Dede Farhan Aulawi (Pemerhati Pertahanan Kontemporer)
Cuplikcom - Diskursus terhadap kemungkinan masih akan terjadi atau tidaknya peperangan konvensional menjadi menarik untuk dipelajari.
Dua kutub diametral semakin terbelah dengan keyakinan masing – masing yang saling bertolak belakang.
Di satu sisi berpendapat bahwa perang konvensional masih akan terjadi, dan salah satu faktanya masing – masing negara terus memperbesar alokasi anggaran pertahanannya, yang membuktikan bahwa satu negara dengan negara lain memiliki kekhawatiran terhadap kemungkinan terjadinya peperangan konvensional yang bisa terjadi kapan saja.
Di sisi lain ada juga yang berpandangan bahwa perang konvensional tidak akan terjadi lagi, karena konsep penguasaan teritori sebagaimana ada dalam doktrin perang konvensional dinilai sudah tidak berarti lagi, karena penguasaan sumber daya ekonomi dinilai jauh lebih penting daripada penguasaan teritori.
Inilah yang merupakan dasar pergeseran konsep model peperangan saat ini, terlebih di masa depan.
Pandangan pergeseran medan pertempuran dari penguasaan teritori menjadi penguasaan ekonomi nampaknya semakin terbukti.
Tanpa harus menafikan kemungkinan terjadinya perang konvensional sebagai instrumen emergensi jika kondisi menuntut demikian.
Esensi penguasaan teritori pada dasarnya juga agar mampu mengeksploitasi sumber daya yang ada di wilayah yang dikuasainya, lalu dipergunakan sebesar – besarnya untuk memenuhi kebutuhan belanja negara.
Lalu bagaimana jika sumber daya ekonomi bisa dikuasai tanpa harus menguasai teritorinya ?