Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Oleh : Dede Farhan Aulawi (Pemerhati Pertahanan Kontemporer)
Cuplikcom - Coba perhatikan saat ini di banyak negara, dimana banyak sekali sumber daya ekonomi yang berada di suatu wilayah negara tetapi negara tersebut tidak mampu lagi memaksimalkan pendapatan dari sumber dayanya, karena sumber daya tersebut sudah dikontrak oleh orang lain (negara lain) untuk jangka waktu yang cukup lama.
Jadi negara tersebut hanya mampu mengaku – ngaku saja bahwa wilayahnya memiliki sumber daya ini dan itu, tetapi hakikat objektif sudah tergadaikan menjadi hak milik orang lain meski dalam rentang waktu tertentu saja.
Namun fakta lain juga menunjukan, bahwa jika nilai ekonomisnya tinggi maka jangka waktu kontrak tersebut bisa diperpanjang dan diperpanjang lagi.
Inilah sebenarnya konsep pergeseran medan pertempuran yang sesungguhnya terjadi saat ini.
Namun demikian, sekalipun medan pertempuran mengalami pergeseran tidak berarti bahwa medan pertempuran yang sesungguhnya telah sirna.
Kemungkinan itu selalu ada dengan segala sebab dan alasan yang akan menjadi pembenaran.
Logika sederhananya, industri – industri persenjataan yang menjamur di berbagai negara dan setiap hari terus memproduksi produk – produknya mau dijual kemana jika semua negara dalam kondisi aman ? Bagaimana mereka mau membeli jika semua negara merasa tidak membutuhkannya lagi.
Oleh karena itu untuk menjaga kontinuitas bisnis, maka keseimbangan supply dan demand harus terjadi. Supply selalu ada dan bahkan kapasitas produksinya terus ditingkatkan.
Lalu apa yang terjadi jika demand-nya menurun, maka akan terjadi over supply dan harga akan turun, maka industri – industri akan mengalami kerugian bahkan kolaps.
Terus apa yang harus dilakukan ? Ya tentu menjaga keseimbangan sistem, bahkan bilaperlu “demand” harus dipelihara agar tetap tinggi agar harga produk tetap kompetitif dan akhirnya kelangsungan industri bisa terjaga.