Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Oleh : Dede Farhan Aulawi (Pemerhati Pertahanan Kontemporer)
Cuplikcom - Dalam analisa lain bisa saja terjadi, jika penguasaan sumber daya ekonomi di suatu teritori orang lain sulit untuk dikuasai, maka kemungkinan akan membangun sebuah “momentum” untuk mendesain aliansi sebagai sebuah “alasan” terjadinya transisi dan transformasi penguasaan sumber daya ekonomi dengan dibuat oleh selembar legalitas bernama “kontrak”.
Jika ini yang terjadi maka medan pertempuran akan terjadi di lembaga legislasi agar menghasilkan produk – produk hukum yang menguntungkannya.
Tentu harus juga disiapkan “pasukan terlatih” yang memiliki keterampilan luar biasa dalam mengamankan kepentingannya melalui instrumen hukum, sehingga semua penguasaan sumber daya ekonomi nampak begitu cantik, legal dan sah secara hukum jikalau akan digugat ke mahkamah internasional sekalipun.
Begitupun dalam perspektif investasi, analisis Benefit Cost Ratio, Net Present Value, Break Event Point ataupun Internal Rate of Return tidak bisa serta merta digunakan jika orientasi bisnisnya untuk masa depan yang lebih luas.
Kalkulasi bisnis harus disertai kalkulasi langkah – langkah strategis yang dijabarkan dalam roadmap jangka menengah dan jangka panjang.
Jika ini yang terjadi, maka medan pertempuran akan bergeser pada analisa – analisa strategis, namun tetap harus berdasarkan fakta objektif yang dilengkapi dengan dokumen – dokumen pendukungnya, maka intelijen strategis akan mendominasi analisa – analisa strategis tersebut.
Itulah sebabnya spionase malahirkan kontra spionase, intelijen pun melahirkan kontra intelijen, penggalangan massa melahirkan pemecah massa, dan seterusnya.
Itulah sebabnya jangan heran, jika operasi intelijen di dunia saat ini sudah menyisir di sentra – sentra pertahanan strategis, baik jantung – jantung pertahanan pangan, pertahanan energi, pertahanan ekonomi, dan lain – lain.
Jadi kajian pertahanan dan ketahanan saat ini semakin kompleks dan dinamis, maka perlu dibentuknya tim dengan multi disiplin ilmu yang terpadu agar menghasilkan resultan pertahanan yang maksimal.