"Ketika seleksi anggota KPU, dipilih sengaja yang tidak berkompeten, lemah. Jangan-jangan memang mau diciptakan tokoh-tokoh yang lemah. Dan menjelang pemilu sengaja dijadikan kemelut. Semua bisa kita lihat sekarang, tiba-tiba pimpinan parpol menyerukan pemilu mundur dan disamput oleh parpol yang lain," kata Irman, seusai mengisi diskusi "Manipulasi DPT dan Nasib Pemilu", di Jakarta, Sabtu (21/3).
Jika pemilu diundur, ia khawatir akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu sebagai bola mentah untuk menyerang KPU dan mengacaukan pemilu. Persoalan manipulasi DPT yang mencuat, dikatakan Irman, bisa diselesaikan dengan cepat.
"Yang harus dilakukan, bersihkan DPT-DPT. Kalau memang tidak dilakukan, ya jalankan saja, nanti diselesaikan di MK jika ada sengketa," ujarnya.
Akan tetapi, pelaksanaan pemilu yang sarat dengan manipulasi menyebabkan penyelenggaraannya tidak berlangsung sesuai prinsip jujur dan adil. "Tapi apakah dengan DPT yang kacau, pemilu dibatalin? Risiko terlalu besar, kita kehilangan orang yang mengisi kekuasaan. Nantinya bisa dimanfaatkan orang yang punya power, misalnya kudeta oleh militer