Kordum Permak, Hatta (cuplik.com/ist)
Cuplik.com - Indramayu - Persatuan Masyarakat Anti Korupsi (Permak) Indramayu mengungkapkan, tertangkapnya bupati Indramayu, Supendi, oleh KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) dinilai tidak mengagetkan masyarakat Indramayu, pasalnya Supendi meski sebagai bupati Indramayu hanyalah sebagai wayang, sehingga KPK diminta cerdas dan segera menangkap dalangnya.
"Supendi itu baru dilantik beberapa bulan lalu jadi bupati, beliau hanyalah wayang atau boneka saja. Jadi kami harap KPK cerdas dalam mengembangkan kasus Supendi untuk menangkap dalang koruptor sebenarnya di Indramayu," ungkap Koordinator Umum Permak, Hatta, Minggu (27/10/2019).
Hatta memaparkan, dalam OTT kemarin KPK sudah menetapkan empat tersangka yakni ketua DPD Golkar Indramayu sekaligus bupati Indramayu, Supendi; kepala dinas PUPR Indramayu, Omarsyah; kepala bidang jalan PUPR Indramayu, Wempy Triyono, dan penyuap atau pemborong yang juga mantan kepala desa Bodas Tukdana, Carsa.
Menurut Hatta, keempat orang tersebut hanyalah wayang-wayang dari dalang koruptor sebenarnya yang ada di Indramayu. Pasalnya, dari petunjuk awal saja terkait besaran suap yang diberikan ke Supendi, lebih kecil dibanding pejabat dinas PUPR. Menurutnya hal itu membuktikan bahwa ada dalang sebenarnya dibalik praktik korupsi yang selama ini ada di Indramayu.
"Kami yakin KPK cerdas dalam pengembangan kasus korupsi di Indramayu. Kami harap, jika memang kemarin OTT KPK memang bukan titipan, maka secepatnya KPK harus segera tangkap dalangnya," tegas Hatta.
Terlebih, lanjut Hatta, KPK sudah menggeledah beberapa titik terkait pengembangan kasus dari empat tersangka hasil OTT kemarin. Oleh karenanya, KPK diminta jangan ulur-ulur waktu untuk segera bertindak dengan tegas dan tak pandang bulu.
"Kami apresiasi KPK telah melakukan OTT di Indramayu, namun kami belum puas, karena yang ditangkap hanyalah kelas-kelas recehan, sementara koruptor kakap masih bergerak bebas di Indramayu." tandasnya.