Cuplik.Com - WASHINGTON - Para utusan Amerika Serikat (AS) dan Jepang pada perundingan enam negara tentang perlucutan senjata nuklir Korea Utara mulai melakukan konsultasi-konsultasi. Menurut mereka, pihak Korut akan meluncurkan rudal.
"Semua masalah berkaitan dengan Korea Utara akan menjadi bagian dari diskusi kami dengan pihak Jepang," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Robert Wood, Jumat (27/3).
Dia membenarkan bahwa Stephen Bosworth, utusan baru AS mengenai Korea Utara, dan Sung Kim, wakil untuk perundingan perlucutan nuklir itu, mulai bertemu dengan utusan Jepang, Akitaka Saiki.
Kekhawatiran global memuncak berkaitan dengan pengumuman Korea Utara yang akan meluncurkan satelit komunikasi antara 4-8 April.
AS, Jepang, dan negara-negara sekutu lainnya meyakini bahwa Pyongyang sebenarnya melakukan uji coba rudalnya. Diduga, rudal itu bisa melintasi Pasifik untuk mencapai Alaska, di Amerika Utara.
Seorang jenderal terkemuka AS pekan lalu mengatakan, AS akan menembak jatuh proyektil itu jika benda tersebut disimpulkan sebagai rudal balistik. Jepang juga mengatakan, pihaknya juga akan berusaha menembak jatuh apa pun roket yang melintasi wilayahnya.
Pada saat yang sama, Kepala Staf Gabungan Laksamana Mike Mullen memperingatkan bahwa roket Korea Utara tersebut diduga berkemampuan jelajah bisa mencapai negara bagian AS, Hawaii.
Sementara itu, Saiki mengatakan kepada para wartawan di Washington setelah pertemuan bahwa tidak peduli apa alasan yang diberikan Korea Utara karena "tindakan peluncuran itu melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)."
"Jika tindakan provokatif demikian dilakukan, kami akan segera membawa masalah itu ke Dewan Keamanan," kata utusan Jepang itu menambahkan.
Jepang, Jumat, telah memberikan kepada pihak militer lampu hijau, untuk menembak jatuh apa pun roket Korea Utara mendatang. Kapal-kapal perang Jepang dan AS juga telah dikerahkan menjelang 4-8 April peluncuran roket Korea Utara itu.
Pyongyang telah menolak tekanan yang menyerukan dibatalkannya peluncuran itu dan memperingatkan bahwa suatu upaya untuk menembak jatuh roketnya akan dianggap sebagai suatu tindakan perang.
Sementara itu, China menyerukan kepada semua pihak agar mengendalikan diri serta kembali kepada perundingan enam negara soal nuklir yang macet, yang kelompoknya terdiri atas China, AS, Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, dan Rusia.
Pertemuan Jepang-AS akan dilakukan setelah pertemuan salah satu di antara dua diplomat AS dan Wi Sung-Lak, kata ketua perunding Korea Selatan.
Para utusan AS, Korea Selatan dan Jepang akan menyelenggarakan pertemuan segitiga dalam acara santap malam.
Pertemuan segitiga pertama mereka sejak Presiden Barack Obama mengambil alih kekuasaan itu, bertujuan untuk menunjukkan sikap bersatu mereka terhadap rencana peluncuran roket Korea Utara, kata kantor berita Kyodo mengutip sumber yang tak bersedia disebut namanya.