(Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Pekerja Migran Indonesia asal Indramayu meninggal dunia setelah terjatuh saat hendak kabur dari rumah majikannya, setelah 2 bulan bekerja di Arab Saudi, korban sudah 5 kali ganti majikan. Hal itu dikarenakan pekerjaan yang tidak sesuai dijanjikan oleh pihak perekrut.
PMI tersebut bernama Kuraesin BT Tarmad Milah (33) seorang perempuan warga Blok Winong, RT. 005, RW. 002, Desa Bojong Slawi, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Saat dihubungi cuplik.com, Juwarih Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) cabang Indramayu membenarkan informasi dan sudah konfirmasi ke keluarga serta pihak perekrut PMI tersebut.
"Saya dapat informasi terkait meninggalnya PMI, yakni Kuraesin dari Caslam, suami Kuraesin dan dibenarkan oleh pihak perekrut saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp," ucap ketua SBMI Indramayu.
Berdasarkan keterangan dari keluarga, Juwarih mengatakan, pada 9 Februari 2020 suami PMI mendapatkan kabar bahwa istrinya telah meninggal dunia akibat terjatuh dari lantai empat di tempat penampungan agency (Syarikah Saed) saat hendak melarikan diri karena meminta dipulangkan selalu tidak ditanggapi.
"Sebelum meninggal, pada 24 Desember 2019 almarhumah menghubungi saya meminta pertolongan agar dirinya segera dipulangkan ke Indonesia karena bekerja tidak sesuai apa yang sudah dijanjikan oleh pihak perekrut," ungkap Juwarih.
Juwarih melanjutkan, setelah dirinya mendapat aduan dari almarhumah, beberapa hari kemudian melayangkan pesan somasi ke perekrut bernama Idah melalui whatsapp, meminta agar Kuraesin segera dipulangkan ke Indonesia.
"Berdasarkan pengakuan dari almarhumah, orang tuanya mendapat intimidasi dari pihak perekrut setelah saya memberikan pesan somasi ke sponsor," pungkasnya.
Berdasarkan pengakuan dari Kuraesin melalui pesan chat dan voice WhatsApp ke Ketua SBMI Indramayu, awalnya ia menemui Idah, sponsor warga Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu berkeinginan untuk bekerja ke Hong Kong.
Namun oleh Idah diarahkan ke Arab Saudi dengan dijanjikan bekerja menjaga anak kecil, proses cepat, gaji dan uang fee besar. Karena dapat tawaran tersebut akhirnya almarhumah berminat.
Setelah berminat, kemudian oleh Idah diproses mengikuti tes kesehatan atau medikal cek up. Setelah itu oleh sposor dibawa ke sposnor lainnya bernama Rini warga Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Oleh Rini, Kuraesin dilimpahkan ke perekrut yang di Jakarta bernama Nadia, sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi, oleh Nadia, almarhumah di tempatkan dipenampuang di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur.
Setelah dua Minggu berada di tempat penampungan kemudian pada 5 November 2019 diberangkatkan dari Bandara Soekarno - Hatta menuju Singapura, dari Singapura kemudian ke Arab Saudi.