Banjir di Desa Dukuh, Indramayu. (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Raut kecewa terpancar di wajah Suhartoyo (49), warga Desa Dukuh, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Sebab permukimannya diterjang banjir setinggi 20 centimeter pada Kamis, (5/3/2020).
Suhartoyo mengungkapkan, dirinya sudah bosan, desanya kini menjadi wilayah langganan banjir sejak lima tahun terakhir, padahal dulu sebelum adanya bangunan liar tidak pernah terjadi banjir.
"Banjir tahunan ini, gara-gara penyebabnya penyempitan kali karena adanya bangunan-bangunan liar. Mereka itu pendatang, ada pabrik kerupuk, dan lain-lain bikin bangunannya di pinggir sungai dengan cara mengurug tanah," terangnya.
Tak pernah terbayang dalam pikiran Suhartoyo beserta warga setempat jika pemukiman mereka bakal mengalami kebanjiran, padahal sebelumnya di wilayah ini tidak habis diguyur hujan lebat.
Akibatnya, ia dan warga setempat terpaksa merelakan beberapa barang di rumahnya terendam air.
Tidak hanya itu, perekonomian masyarakat sekitar yang mayoritas merupakan pedagang pun lumpuh akibat limpasan air sungai tersebut.
Warga berharap pemerintah daerah bisa turun tangan dan berperan aktif memberikan kenyamanan kepada warganya, agar permukimannya tidak kebanjiran lagi.
"Minta ke pemerintah untuk dinormalisasikan kembali sungainya biar dampak dan imbasnya tidak ke kampung kita, kasian banyak sawah terendam, gagal panen, nominal tidak tahu berapa tapi yang jelas masyarakat di sini sangat dirugikan," ujarnya.