Salah satu diduga bangunan liar penyebab banjir di Dukuh (cuplikcom/andrian)
Cuplikcom - Indramayu - Salah satu penyebab terjadinya banjir di Desa Dukuh Kecamatan Indramayu diduga akibat maraknya bangunan liar yang berdiri di bantaran sungai Cimanuk. Menurut Pemdes setempat ada sekitar 30 bangunan liar.
Hal itu dikeluhkan Masyarakat sekitar yang terkena dampak banjir akibat luapan air sungai Cimanuk, yang hari ini volume airnya meningkat sampai melebihi batas tanggul hingga menggenang pemukiman warga Desa Dukuh, Indramayu, Kamis (5/3/2020).
Warga setempat, Aman, mengatakan, salah satu bangunan liar merupakan pabrik krupuk yang berdiri hampir setengah dari luas sungai Cimanuk tersebut.
"Jadi air itu tersumbat, menghantam bangunan, karna derasnya arus air tersebut kemudian berbelok ke pemukiman," terang Aman.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kuwu Desa Dukuh Asmanto, faktor terbesar terjadinya banjir di Desa Dukuh salah satunya Bangunan liar tersebut, dikarenakan bangunan tersebut berdiri hampir setengah sungai Cimanuk.
"Gudang-gudang kerupukkan sudah berada di tengah-tengah sungai Cimanuk, dan menurut saya hal tersebut faktor terbesar terjadinya banjir, kalau bangunan tersebut tidak dibereskan sampai kapanpun kejadiannya akan seperti ini," jelas Asmanto.
BPD Dukuh Carpandi juga mengatakan, harus ada penanggulangan di Desa Dukuh, menurutnya yang paling utama dalam menanggulangi banjir di desanya adalah netralisasi sungai sebagai solusi utama.
"Bangunan yang sudah benar-benar paten dan permanen sudah lebih dari 30 bangunan, itulah yang menghambat laju air," tegas Carpandi.
Pihaknya berharap, pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat harus ada tindakan untuk menetralisasi sungai Cimanuk tersebut.
"Bukan berarti kita tiap desa harus ngeluarin anggaran untuk bikin tanggulan-tanggulan, itu hanya selogan kosong," tambah Carpandi.