Petani Desa Pekandangan, Indramayu. (cuplikcom/Nadiyah)
Cuplikcom - Indramayu - Perasaan cemas dirasakan Warly (37), salah satu petani Desa Pekandangan Kecamatan/Kabupaten Indramayu, sebab tanaman padi yang ia rawat terancam terlambat panen di tahun ini, akibat banjir luapan sungai Cimanuk beberapa waktu lalu.
"Ini sudah ke dua kalinya penanaman dan sekarang banyak tanaman yang mati akibat terendam banjir kemarin," ujarnya, Senin (9/3/2020).
Dalam hal ini, hampir semua petani Desa Pekandangan terdampak dan terancam terlambat panen, dengan luas sekitar 200 hektare sawah.
Warly mengungkapkan, ada beberapa kendala yang dirasakan yaitu tidak tersedianya bibit baru untuk penanaman kembali.
"Kami kesulitan mencari bibit baru karena terendam banjir terus menerus," tuturnya.
Para petani pun takut menghitung kondisi alam yang sebentar lagi memasuki musim kemarau, maka pasokan air pun akan berkurang.
Petani berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi dari kejadian ini.
"Kami berharap pemerintah memberikan solusi karena ini terus terulang setiap tahunnya," ujarnya.