Koordinator Permak, Hatta (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (Permak) Indramayu mengungkapkan, khususnya di Indramayu, ancaman wabah Korupsi lebih bahaya daripada wabah virus corona. Ia mengajak warga untuk tidak takut dan panik dengan Corona, karena sudah ada cara penanganannya.
"Jangan takut dengan virus Corona, yang harus dibasmi adalah wabah Korupsi, khususnya di Indramayu, karena itu lebih berbahaya daripada virus Corona yang viral belakangan ini," ujar Koordinator Permak, Hatta, Minggu (15/3/2020).
Menurutnya bahaya korupsi di Indramayu karena makin tak terlihat, bersifat sistemik, dan menular sangat cepat, bahkan sudah menjadi budaya dan kebiasaan hal yang lumrah.
"Apalagi kalau praktik korupsi itu didalangi para penguasa di Indramayu. Yang lain pasti terjebak karena masuk lingkaran setan dan mau tidak mau terpaksa nurut. Dibanding virus Corona yang jelas sudah ada cara penanganannya," jelas Hatta.
Sementara untuk wabah Korupsi di Indramayu, kata Hatta, penanganannya tidak jelas, bahkan tidak sampai membuat efek jera bagi para pelakunya, seperti kasus terakhir pada vonis Carsa. (baca: Vonis Carsa, Pengamat: Hakim Tipikor Bandung Dicurigai Main Mata)
"Dipastikan saja praktik korupsi di Indramayu akan mewabah jika penanganannya demikian, karena bagi pelaku akan berasumsi hukum bisa dibeli, selagi ada baking pasti aman," ketus Hatta.
Sehingga, Hatta mengajak masyarakat khususnya di kabupaten Indramayu, bahwa terkait ancaman virus Corona jangan terlalu panik dan takut.
"Selain sudah jelas penanganannya, Corona juga lebih sifatnya individu, tapi kalau korupsi sifatnya menyeluruh, dan merugikan sekitar dua juta penduduk Indramayu, lebih mengerikan kan?" tandasnya.