Kondisi gedung SMPN 2 Indramayu usai kebakaran (cuplik.com/andrian)
Cuplikcom - Indramayu - Tragedi kebakaran yang menimpa SMPN 2 Indramayu hingga hancurkan lima gedung penting kemarin pagi, ternyata akibat tak adanya anggaran terkait pengecekan instalasi listrik secara berkala, sehingga terjadi konsleting listrik.
Hal itu diungkapkan Dewan Pendidikan Indramayu Candra kepada Cuplikcom, Rabu (25/3/2020).
"Anggarannya dari mana? Wong Komite aja minta bantuan kepada orang tua aja kadang-kadang dianggap Pungli. Seperti harus pengecekan listrik secara perbulan, kita hampir tidak ada," ungkap Candra.
Saat ditanya apakah ada anggaran dari APBD Indramayu, menurut Candra tidak ada dan hanya mengandalkan partisipasi masyarakat.
Namun demikian, pihaknya akan mendorong agar sekolah tersebut bisa segera dibangun kembali.
"Sebelum juni sudah harus selesai, karna proses pmbelajaran harus terus berjalan, walaupun (cuti -red.) dalam rangka covid-19 ini mungkin diperpanjang," tegas Candra.
Plt Bupati Indramayu Taufik Hidayat mengatakan, untuk perencanaan rehab pihaknya harus mengetahui dulu apa saja rengrengannya, terus direncanakan, lalu kemudian dibangun.
Hal itu disampaikan Taufik didepan awak media, pada saat mengunjungi tempat terjadinya kebakaran di SMPN 2 Indramayu.
"Sesegera mungkin nanti kita akan rapat dengan tim anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu dan juga tentunya kita akan laporkan kepada DPRD," ucap Taufik.
Taufik juga turut membenarkan bahwa terjadinya kebakaran tersebut akibat konsleting listrik, yang dikarnakan instalasinya sudah lama.
"Tentunya ini menjadi pengalaman, untuk kita cek diseluruh gedung-gedung kita, baik gedung sekolah ataupun gedung pemerintahan, terutama instalasi yang melewati atau mendekati masa instalasi itu," terangnya.
Gedung sekolahan yang bertempat di Karangturi Blok Kalenyamin RT 002 RW 004 Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu tersebut terbakar pada pukul 05:30 WIB Rabu (25/3/2020).
Dalam kejadian itu, lima ruangan sekolah hangus terbakar dilahap sijago merah, diantaranya ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang komite, ruang TU, dan ruang laboratorium komputer. Penyebab terjadinya kebakaran tersebut diduga akibat konsleting listrik dikarnakan instalasinya yang sudah lama.