Proses pemakaman jenazah Covid-19 (Cuplikcom/Ade Lukman)
Cuplikcom - Jakarta - Terkait angka pasti kematian akibat terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia, menuai perbedaan jumlah yang berbeda-beda antara versi media asing, pemerintah, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Versi Media Asing
Salah satu media asing ternama, kantor berita Reuters yang bermarkas di London, Inggris, menyebut kasus kematian akibat virus corona baru penyebab Covid-19 di Indonesia jauh lebih banyak dari yang dilaporkan secara resmi oleh pemerintah.
Reuters menyebut ada lebih dari 2.200 orang Indonesia yang meninggal dengan gejala akut Covid-19 tetapi tidak dicatat sebagai korban meninggal akibat Covid-19. Orang-orang yang meninggal itu masih dikategorikan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dan hasil tesnya belum keluar.
Media tersebut telah meninjau data 16 dari 34 provinsi di Indonesia. Ke-16 provinsi tersebut memiliki total penduduk lebih dari tiga perempat penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 260 juta jiwa.
"Data terbaru dari 16 provinsi menunjukkan ada 2.212 kematian pada pasien dalam pengawasan (PDP) karena mereka memiliki gejala coronavirus akut," tulis Reuters pada, Selasa (28/4/2020).
"Total 2.212 kematian itu adalah tambahan dari kematian 693 orang yang sudah dites positif Covid-19 di provinsi-provinsi tersebut dan secara resmi dicatat sebagai korban penyakit itu," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Kantor Berita Reuters menyebut bahwa Indonesia memiliki salah satu tingkat pengujian Covid-19 terendah di dunia dan beberapa ahli epidemiologi mengatakan bahwa itu telah mempersulit berbagai pihak untuk mendapatkan gambaran akurat tentang tingkat infeksi di negara terpadat keempat di dunia ini.
Tanggapan Tim Pakar Covid-19 Indonesia
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia, Wiku Adisasmito, tidak membantah temuan tersebut. Tetapi, Wiku menolak mengomentari jumlah korban Covid-19 yang menurutnya juga ada di antara pasien yang saat ini diklasifikasikan sebagai PDP.
Wiku mengatakan, dari 19.897 orang yang dicurigai positif Covid-19 di RI, banyak di antaranya belum diuji karena ada antrean panjang spesimen yang menunggu diproses di laboratorium yang kekurangan staf.
Perlu diketahui, menurut pedoman Covid-19 terbaru dari Kementerian Kesehatan RI, pasien yang diklasifikasikan sebagai PDP adalah pasien dengan penyakit pernapasan akut yang secara klinis menunjukkan tanda-tanda Covid-19.
Untuk diklasifikasikan sebagai PDP, pasien juga harus memiliki riwayat perjalanan dalam waktu 14 hari sejak jatuh sakit dari negara atau kota di Indonesia yang memiliki kasus Covid-19.
Penjelasan IDI
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyebutkan jumlah kematian terkait virus corona di Indonesia mencapai 1.000 orang lebih.
Angka tersebut berbeda dengan yang terakhir disampaikan oleh juru bicara pemerintah terkait Covid-19 Achmad Yurianto .
Daeng menjelaskan, jumlah 1.000 tersebut merupakan gabungan antara data korban meninggal dari pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19 dan korban meninggal yang statusnya masih pasien dalam pengawasan (PDP).
"Iya benar, kalau ditambahkan jumlah kematian yang positif Covid-19 dan PDP, itu akan lebih dari 1.000," kata Daeng saat dikonfirmasi, Minggu (19/4/2020).
"Nah itu yang belum disampaikan oleh pemerintah. Kematian dengan status PDP ini banyak, kan tidak mungkin PDP yang meninggal lalu kita katakan itu pasti bukan Covid-19, kan enggak mungkin," jelas Daeng.
Daeng juga menyebut, angka ODP dan PDP di Indonesia cukup tinggi. Dikutip dari web Kementerian Kesehatan RI angka ODP di Indonesia sebanyak 176.344 orang, sedangkan Jumlah PDP 12.979 orang.
Update Resmi Pemerintah Per 28 April 2020
Berdasarkan data dalam 24 jam terakhir hingga hari ini, Selasa (28/4/2020) pukul 12.00 WIB, Pemerintah menyebut terjadi penambahan 415 pasien Covid-19.
Penambahan itu menyebabkan total ada 9.511 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak pasien pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
"Kasus positif ada 9.511 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta pada Selasa, (28/4/2020) sore.
Data dalam periode yang sama menunjukkan bahwa ada penambahan 103 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Hingga kini total ada 1.254 pasien yang dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.
Yuri menambahkan, ada 8 pasien Covid-19 yang meninggal dalam 27-28 April 2020. Dengan demikian, total ada 773 pasien Covid-19 yang tutup usia.