Peternak di Indramayu yang terapkan konsep zero waste (cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Kelompok Ternak Terpadu (KTT) Al Hayat, yang berada di blok Karangsinom desa Karanganyar Kandanghaur Indramayu ini, menerapkan konsep ternak Zero Waste atau peternakan tanpa limbah. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Ketua KTT Al Hayat, Carwita menjelaskan, konsep Zero Waste itu hampir sama dengan konsep Integrated Farming yaitu pertanian terpadu, dimana peternak memanfaatkan seluruh hasil kegiatan produksi mulai dari hewan ternak sampai limbah yang dihasilkan.
"Para peternak memulai dari swasembada daging (hewan ternak), kemudian menghasilkan urin dan kotoran padat, limbah disitu diolah dijadikan pupuk organik baik cair maupun padat untuk tanaman, lalu dari hasil tanaman itu dijadikan makanan hewan ternak," jelas Carwita kepada Cuplikcom, Sabtu (2/5/2020).
Carwita memaparkan, dari hasil peternakan dengan sistem zero waste itu, akan banyak menghasilkan produk, contohnya dari Kambing perah, menghasilkan susu, lalu susunya dikonsumsi, dijadikan yogurt, maupun kefir. Kemudian limbahnya dijadikan pupuk untuk tanaman, dan limbah dari tanaman bisa dijadikan makanan hewan ternak. Jadi tidak ada limbah yang terbuang.
"Untuk melakukan konsep zero waste itu sebenarnya hanya dibutuhkan adanya hewan ternak, lalu dimanfaatkan kotorannya," katanya.
Langkah ini dilakukan oleh KTT Al Hayat karena banyak petani yang setiap tahunnya merugi akibat mahalnya cost produksi.
"Salah satu keuntungan konsep Zero Waste adalah minim cost produksi, karna bahan-bahnya sudah ada dari hewan ternak itu sendiri," tutur Carwita.
Carwita juga menyayangkan, jika para peternak maupun petani saat ini, menginginkan serba praktis atau instan, yakni dengan menggunakan bahan-bahan kimia dalam kegiatan produksinya. Tanpa memperhatikan efeknya bagi lingkungan maupun kesehatan.
Oleh karena itu, pihaknya mengaku siap jika ada para peternak ingin bertukar pendapat terkait peternakan konsep zero waste untuk menjaga lingkungan, dan juga meringankan biaya produksi.
"Kami pun terbuka sekali apabila ada rekan-rekan dari pegiat dunia peternakan ingin membagikan Ilmunya demi kemajuan peternakan Indramayu maupun Indonesia," tutup Carwita.