Pintu masuk wisata pantai Karangsong Indramayu (Cuplikcom/Taufid Chaniago)
Cuplikcom - Indramayu - Sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indramayu seluruh objek wisata ditutup oleh pemerintah daerah, termasuk Pantai Karangsong.
Hal ini tentunya berdampak bagi para pedagang yang berjualan di sekitar pantai. Mereka mengeluhkan sepinya pengunjung sehingga pendapatan menurun.
Seperti yang diungkapkan Maskenah, salah satu pemilik warung di objek wisata tersebut, ia mengaku penghasilannya menurun sejak diberlakukannya PSBB.
"Semenjak himbauan PSBB oleh Pemerintah, pantai Karangsong ditutup sehingga pengunjung sepi," kata Maskenah kepada Wartawan saat ditemui di warungnya, pada Kamis (28/05/2020).
Sebelum adanya pandemi Covid-19, Maskenah biasa mendapat penghasilan sebanyak Rp200.000. Jumlah tersebut bisa naik berkali lipat saat momentum lebaran.
"Saat lebaran pendapatan saya bisa mencapai Rp2.000.000,- per hari, tapi sekarang Rp100.000,- juga belum tentu dapat," keluhnya.
Ia berharap mendapat perhatian dari Pemerintah & pemberlakuan PSBB bisa mengakhiri penyebaran virus Covid-19 sehingga normal kembali.
"Untuk Pemerintah, tolong perhatikan nasib kami kedepannya sebagai pedagang di objek wisata. Semoga pemberlakuan PSBB ini tidak sia-sia," pungkasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Taryana, seorang penjual mainan di objek wisata Pantai Karangsong juga mengeluhkan penurunan omset, namun ia hanya bisa pasrah pada keadaan.
"Untuk penghasilan sangat berpengaruh sekali, terutama saat lebaran ini biasanya saya bisa mendapat omset sampai Rp500.000, sekarang hanya Rp50.000, sampai Rp100.000. Bahkan kadang sama sekali tidak terjual. Sebenarnya kita tidak mau terjadi hal seperti ini, tapi mau bagaimana lagi namanya juga musibah," tuturnya.
Baik Maskenah, Taryani, maupun pedagang lainnya hanya bisa bersabar & menunggu kebijakan Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk membuka kembali objek wisata Pantai Karangsong.