Screenshot zoom meet (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Anggota komisi IV DPR RI Ono Surono dari Fraksi PDI Perjuangan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), gelar kegiatan sosialisasi pengelolaan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dari Fasyankes dampak Covid-19.
Kegiatan berlangsung secara virtual melalui zoom meeting di Indramayu, Jumat (19/6/2020).
Menurut Ono yang juga menjadi ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini memaparkan, dalam rangka penormalan baru (new normal) dan menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) khususnya di Jawa Barat. Tentunya perlu ada pemahaman di masyarakat terutama para petugas medis yang memang berhubungan langsung dengan pasien.
Perlu diketahui, lanjut Ono, penyebaran Covid-19 tidak hanya terjadi dari orang per orang tapi juga dari limbah seperti APD yang habis dipakai.
"Semoga sosialisasi ini memberikan pemahaman secara tuntas, dan kita juga bisa mensosialisasikan kepada para tetangga kita dan masyarakat secara luas terkait pentingnya mengelola limbah dari dampak Covid-19 saat ini," tutur Ono.
Hal yang sama disampaikan oleh
Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 KLHK, Sinta Saptarina Soemiarno, bahwa pengelolaan limbah B3 sangat penting, terutama terkait dampak Covid-19.
"Betul yang dikatakan pak Ono, tidak mungkin dalam pemutusan rantai Covid-19 ini tidak akan berakhir, kalau limbah medisnya tidak terbakar atau tidak dikelola secara sempurna," kata Sinta.
Oleh karenanya, pihak KLHK juga sudah menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan membangun tempat-tempat limbah khususnya dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dampak Covid-19.
Kegiatan dihadiri juga oleh Kepala Subdit Pengangkutan dan Pengolahan Limbah B3, Purwasto Saroprayogi; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Indramayu, Aep Surahman; dan Praktisi Medis dari RS. MM Indramayu, dr Nana Hidarpa, serta diikuti oleh para peserta dari Dinas Kesehatan, BPBD, DPRD Indramayu, Pegiat Lingkungan, Ormas, OKP, dan kelompok masyarakat.