Korut Tahan Warga Korsel

Cuplik.Com - SEOUL: Korea Utara telah menahan seorang  pekerja Korea Selatan karena dituduh telah mengkritik sistem politiknya dan menghasut seorang perempuan pekerja Korea Utara untuk mempertimbangkan penyeberangan ke Korea Selatan, beberapa pejabat mengatakan Senin (30/3).
   
Korea Utara telah mengirim pesan yang dikirim melalui faks ke Korea Selatan pada pukul 11.50 Senin. Pesan itu mengatakan bahwa seorang pekerja Korea Selatan di sebuah kompleks industri bersama di wilayahnya telah ditahan karena "mengecam sistem politik kami," Juru Bicara Kementerian Unifikasi Lee Jong-joo mengatakan.
   
Menurut seorang pejabat kementerian lainnya yang minta tidak disebutkan namanya, maklumat Korea Utara itu juga mengatakan pekerja tersebut "telah memburukkan dan mengganggu pekerja perempuan kami untuk menghasut penyeberangan".
   
Pejabat itu menolak menyebutkan namanya atau perusahaan pekerja yang ditahan itu, dengan menyebut sensitifnya masalah tersebut.
   
Namun, sejumlah orang yang benar-benar mengetahui di kompleks bersama itu mengatakan ia adalah staf Hyundai Asan Corp, unit Hyundai Group di Selatan, yang ditugasi menyusun investasi perusahaan Korea Selatan dalam perusahaan bersama di kota Kaesong di perbatasan Korea Utara.
   
Secara keseluruhan 101 buruh garmen kecil dan perusahaan Korea Selatan lainnya sekarang ini beroperasi di kompleks industri yang dibiayai-Korea Selatan di Kaesong, hanya satu jam perjalanan mobil dari Seoul, dengan 39.000 pekerja Korea Utara yang dipekerjakan di sana.
   
Insiden itu terjadi di tengah ketegangan antar-Korea menjelang peluncuran roket yang direncanakan Utara yang tercatat awal April. Utara menyatakan bahwa peluncuran roketnya adalah untuk menempatkan satelit komunikasi ke orbit, tapi banyak pakar luar menduga hal itu merupakan kedok bagi peluncuran uji coba rudal jarak jauh.
   
Ada beberapa kasus pekerja atau manajer Korea Selatan diperiksa karena diduga melanggar undang-undang Korea Utara. Tapi, kasus terakhir menimbulkan keprihatinan karena tiba di tengah hubungan politik yang membeku dan ketegangan yang meningkat di semenanjung tersebut.
   
Dalam satu kasus, perempuan wisatawan Korea Selatan telah ditahan selama lima hari pada 1999 karena berbicara dengan seorang penjaga Korea Utara di tempat peristirahatan Kumgang soal kehidupan penyeberang Korea Utara di Selatan. Yang lainnya dibebaskan setelah pemeriksaan singkat.
   
Menurut sebuah perjanjian antar-Korea yang mengatur kompleks industri bersama, warga Korea Selatan yang melanggar undang-undang Korea Utara ditangguhkan dari pekerjaan, diperiksa dan mungkin akan didenda atau diusir tergantung pada beratnya pelanggaran mereka.
   
Korea Utara mengatakan dalam pesan tersebut bahwa negara itu akan "menjamin keselamatan pekerja", juru bicara kementerian itu mengatakan.
   
Pejabat kementerian lainnya mengatakan pekerja itu diduga telah ditahan dari tempat tinggalnya dengan tanpa kehadiran seorang pengacara.
   
Kasus itu muncul ketika Korea Utara juga menahan dua wartawan AS karena masuk wilayahnya melalui perbatasan negara tersebut yang terbagi dengan China.
   
Perusahaan Kaesong adalah satu-satunya proyek besar lintas-perbatasan yang tetap utuh antara kedua Korea yang terbagi itu. Proyek lainnya yang tampak, termasuk perjalanan ke tempat-tempat bersejarah di Kaesong dan Gunung Kumgang yang indah dan ibukota Korea kuno, semuanya ditangguhkan.
   
Korea Utara telah menutup perbatasan beberapa kali awal bulan ini sebagai protes terhadap latihan militer bersama tahunan AS-Korea Selatan.