Direktur Small dan Mid Market Solution Microsoft Indonesia Lucas Tjahja Prawira mengatakan saat ini merupakan kesempatan emas untuk membeli software asli Micrososft.
Sebab jika tidak, banyak risiko yang bisa ditanggung apabila menggunakan software bajakan. Perusahaan bisa menjadi target kepolisian. Jika komputer disita oleh kepolisian, perusahaan juga akan terganggu operasionalisasinya.
Selain itu jika terkena proses hukum, maka reputasi perusahaan bisa hancur. "Yang lebih buruk lagi, bisa terkena hukuman berat baik manager TI maupun pucuk pimpinannya," katanya, di Jakarta, kemarin.
Melalui Customer Assistance Program, Microsoft menawarkan keringanan pembelian software yang bisa dibayar secara bertahap. Microsoft berharap software bisa dijangkau oleh perusahaan kecil, karena kalau harus membayar dengan cash bisa mengganggu cashflow.
Untuk fasilitas cicilan ini, Microsoft membatasi hanya untuk pembelian software US$ 12-30 ribu. Mengenai pembatasan ini, Licence Compliance Manager Microsoft Indonesia Anti Suryaman mengatakan jika di atas US$ 30 ribu perusahaan enterprise memiliki kemampuan membayar tanpa perlu dibantu cicilan.
Sementara nilai paling rendah ditetapkan US$ 12 ribu karena Microsoft harus memperhatikan partnernya. "Pembatasan itu karena Microsoft lebih memperhatikan partner, kalau untuk menagih dengan nilai yang sangat kecil tidak sebanding dengan effort yang dikeluarkan partner," imbuh Anti.
Anti membantah, Microsoft kurang memperhatikan pengusaha kecil yang ingin membeli produk Microsoft di bawah US$ 12 ribu dengan cara menyicil. Microsoft memberikan keringan berupa cicilan bekerjasama dengan bank nasional. "Bisa dibayar dengan kartu kredit bank itu, namun dengan bunga yang jauh lebih rendah," kata Anti.
Selain itu Microsoft juga memberikan diskon 20% pada konsumen yang membeli produk softwarenya. Menurut Anti, diskon 20% sudah signifikan. Karena konsumen juga mendapat berbagai bonus tumbahan yang disediakan distributor Microsoft. Selain itu untuk perusahaan besar yang menjalin perjanjian lisensi khusus dengan Micrososft bisa mendapatkan diskon lebih besar.
Potongan harga itu berlaku untuk konsumen Microsoft di Indonesia. "Diskon hanya di Indonesia, di negara lain tidak. Karena masing-masing country programnya berbeda-beda," jelasnya.
Menyangkut program diskon dan cicilan, Microsoft sudah mengundang 23 ribu pelanggannya di Indonesia. Microsoft juga menawarkan pelayanan Software Asset Management (SAM).
Anti mengatakan Software Asset Management penting karena software merupakan asset yang berharga bagi perusahaan. Microsoft juga memberikan dukungan biaya registrasi untuk mendapatkan Piagam Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) sebesar 50%. Piagam HaKI ini dihitung berdasarkan jumlah PC yang dimiliki perusahaan.
"Microsoft sudah membantu 150 perusahaan. Sebanyak 97 di antaranya sudah lulus mendapatkan Piagam HKI," kata Anti
Lucas menambahkan resesi ekonomi justru melahirkan peluang keuntungan bagi Microsoft. Krisis membuat perusahan mencari solusi yang lebih hemat. "Mereka baru tahu jika Microsoft juga mempunyai solusi yang ternyata lebih murah," kata Lucas.
Ia menambahkan dampak krisis terhadap belanja software sangat bervariasi. Untuk perusahaan yang berorientasi ekspor terkena dampak secara besar. "Untuk yang lokal masih oke. Terutama UKM bisa tumbuh belasan persen tahun ini," katanya.
Ia menambahkan, pembelian software asli bisa menimbulkan nilai tambah berupa service yang disediakan perusahaan lokal. Menurut perhitungan lembaga riset, setiap pembelian software legal Microsoft bisa memberikan tambahan pendapatan US$ 6,84 bagi partner Microsoft.