Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Cuplik.com/ Ade Lukman)
Cuplikcom-Jakarta-Pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat aksi demonstrasi menolak RUU HIP di depan Gedung MPR DPR pada Rabu 24 Juni 2020, berbuntut gerakan pelaporan Kader ke seluruh Polres.
Menanggapi hal tersebut, Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menyatakan pihaknya akan bertindak secara profesional usai adanya aduan dari pihak yang merasa dirugikan.
Argo menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada penyidik sebagaimana perkara lainnya yang masuk ke kepolisian. Sejauh ini, belum ada upaya pemanggilan sejumlah pihak yang terlibat atas peristiwa itu.
"Polisi akan melakukan penyelidikian secara profesional. Kita akan memeriksa barang bukti, saksi, sesuai SOP yang ada. Laporan semua yang masuk ke kepolisian akan ditindaklanjuti," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/6/2020).
"Setelah menerima laporan, penyidik akan mendalami dan meminta keterangan pelapor, saksi-saksi baru akan kita lakukan pemeriksaan," jelas dia.
Argo menyakini masyarakat dapat menahan diri dari tindakan yang dapat merugikan bangsa. TNI Polri akan melakukan pengawalan keamanan dan ketertiban.
"Saya rasa semua, kita, masyarakat, sama-sama menjaga negara kita. Dengan masyarakat kita akan lakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, agar masyarakat dapat memahami. Kita terus bekerja khususnya di tengah situasi pandemi ini. Kita komunikasikan dan dengan masyarakat kumpul semua, bagaimana tercipta situasi kondusif," tandasnya.
Untuk diketahui, menanggapi pembakaran bendera partainya, PDIP menempuh jalur hukum terhadap. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, serangan tersebut memiliki tujuan untuk mengganggu pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Serangan ke PDI Perjuangan punya tujuan lebih jauh, mengganggu pemerintahan Pak Jokowi. Untuk itu PDI Perjuangan menegaskan bahwa dialog dan musyawarah kita kedepankan, namun jangan uji kesabaran revolusioner kami," ujar Hasto.
Hasto meminta seluruh kader PDIP untuk berdisiplin dan mengedepankan persaudaraan dan rekonsiliasi.
"Sebagaimana ketika Ibu Megawati menyerukan 'Setop Hujat Pak Harto', meski rakyat tahu, bagaimana keluarga Bung Karno selalu dipinggirkan, namun rakyat selalu menempatkan sosok Bung Karno sebagai sosok pembebas, Proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia," ujar Hasto.
"Bagi PDI Perjuangan, politik itu menebar kebaikan, dan membangun optimisme," tutur nya.