Masa FPI membakar Bendera PKI (Cuplik.com/ Ade Lukman)
Cuplikcom-Jakarta-Ketua Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), KP Norman Hadinegoro mengatakan isu Partai Komunis Indonesia (PKI) buatan pihak-pihak tertentu untuk menyerang pemerintah.
Hal tersebut dalam menanggapi Apel Siaga Ganyang Komunis yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212, Minggu (5/7/2020).
Norman menegaskan negara harus memerangi kebangkitan PKI. Namun, dia berharap demonstrasi yang dimotori PA 212, GNPF-Ulama dan FPI harus dapat membuktikan keberadaan partai komunis tersebut.
Tapi kalau tidak mampu menemukan basis PKI berarti PKI-nya bikinan sendiri, bakar bendera PKI buatan sendiri, cetak benderanya bikin sendiri
"Jika ada kebangkitan PKI kita semua wajib memerangi keberadaannya dimana, gerakannya seperti apa, alamatnya dimana dan siapa tokoh-tokoh penggeraknya. Tapi kalau tidak mampu menemukan basis PKI berarti PKInya bikinan sendiri, bakar bendera PKI buatan sendiri, cetak benderanya bikin sendiri, kalau demikian mereka akan terjerat hukum ialah pelarangan penyebarluasan logo PKI," katanya.
Dia berharap masyarakat tidak mudah terhasut dengan langkah yang dilakukan massa mengatasnamakan Aliansi Anti Komunis itu.
"Semoga rakyat Indonesia tidak dibodohi dengan aksi-aksi seperti ini. Rakyat sudah cerdas kok bahwa sesungguhnya PKI itu sudah dilarang di bumi Indonesia," ujarnya.
Norman berpendapat, dalam hal ini aparat keamanan harus bersikap tegas. Pasalnya, aksi tersebut disinyalir akan menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.
"Itulah yang ditakutkan menjadi masalah tersendiri,seharusnya TNI, Polri dan partai-partai bersuara termasuk menteri-menteri. Ini seolah-olah Presiden Jokowi berjalan sendiri. Hanya relawan-relawan beliau (Jokowi) yang vokal menghadapi pedemo," kata Dia