Kepala BP2MI Benny Rhamdani (Cuplik.com/M.RIKO INDRIANTO)
Cuplikcom - Jakarta - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan telah menangani 142 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bermasalah. BP2MI juga telah memulangkan sebanyak 278 jenazah PMI yang meninggal dunia di luar negeri ke Tanah Air sejak awal tahun.
"Kita sudah memulangkan jenazah 278 dari 1 Januari-19 Juli 2020," kata Benny di kantornya, Jalan MT Haryono, Cikoko, Jakarta Selatan, Rabu (22/7/2020).
Benny juga turut mengurus pekerja migran yang sakit dan bekerja sama dengan RS Polri. Pihak keluarga PMI yang sakit dipastikan terbebas dari biaya rumah sakit karena ditanggung oleh BP2MI.
"Yang sakit 161, tiba di bandara atau pelabuhan kita langsung rujuk ke rumah sakit, kita kerja sama dengan RS Polri yang pembiayaannya dalam penanganan BP2MI, keluarga tidak mengeluarkan dana apapun," ujar Benny.
Benny turut memaparkan jumlah anak buah kapal (ABK) WNI yang berhasil dipulangkan BP2MI. Calon pekerja migran yang bermasalah juga dipulangkan ke daerah asal.
"ABK yang sudah kita tangani kepulangannya 21.115. Calon PMI 415 yang belum sempat berangkat dan mendapatkan masalah sehingga harus kita kembalikan ke kampung halaman mereka," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, usai menemukan calon PMI ilegal di Bogor, Jawa Barat, BP2MI melaporkan dua perusahaan penyalur ke Bareskrim Polri. Dua perusahaan itu dipastikan ilegal atau tidak memiliki izin untuk menyalurkan tenaga kerja.
"Dari hasil penelusuran kami, 2 perusahaan sebagaimana keterangan para calon PMI yaitu PT Duta Buana Bahari dan Nadies Citra Mandiri. Ini bukanlah perusahaan yang memiliki izin untuk melakukan perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia yang harusnya izin setiap P3MI (perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia) itu dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja," kata Benny Rhamdani di Mabes Polri, Selasa (21/7).
"Dan jika perusahaan sudah memiliki izin untuk perekrutan dan penempatan pekerja migran, maka otomatis dia akan terdeteksi dalam sistem yang kami miliki yaitu komputerisasi tenaga kerja luar negeri milik BP2MI," sambungnya.