Ketua Majelis Pendidikan Dasar Dan Menengah PP Muhammadiyah Kasiyarno (Cuplik.com/M.RIKO INDRIANTO)
Cuplikcom - Jakarta -PP Muhammadiyah resmi mundur dari Program Organisasi Penggerak Kementerian Pendidikan (Kemendikbud). Pasalnya kriteria pemilihan tidak membedakan antara lembaga CSR dan ormas.
"Setelah kami mengikuti proses seleksi dalam Program Organisasi Penggerak Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud RI dan mempertimbangkan beberapa hal, maka dengan ini kami menyatakan mundur dari keikutsertaan program tersebut, dengan pertimbangan," kata Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah Kasiyarno dalam keterangan kepada awak media, di Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Kasiyarno mengungkapkan kiprah Muhammadiyah selama ini. Dia menyoroti sejumlah organisasi yang baru muncul beberapa tahun terakhir tapi terpilih dalam program Organisasi Penggerak ini.
"Muhammadiyah memiliki 30 ribu satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia. Persyarikatan Muhammadiyah sudah banyak membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan sejak sebelum Indonesia merdeka, sehingga tidak sepatutnya diperbandingkan dengan organisasi masyarakat yang sebagian besar baru muncul beberapa tahun terakhir dan terpilih dalam Program Organisasi Penggerak Kemendikbud RI sesuai surat Dirjen GTK tanggal 17 Juli Tahun 2020 Nomer 2314/B.B2/GT/2020," jelas Kasiyarno.
Meski keluar dari Program Organisasi Penggerak, Muhammadiyah akan tetap concern terhadap masalah pendidikan. Termasuk membantu pemerintah mengatasi masalah pendidikan.
"Muhammadiyah akan tetap berkomitmen membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan dengan berbagai pelatihan, kompetensi kepala sekolah dan guru melalui program-program yang dilaksanakan Muhammadiyah sekalipun tanpa keikutsertaan kami dalam Program Organisasi Penggerak ini," pungkasnya.