”Kami sepenuhnya bertanggung jawab atas serangan ini dan akan melakukan lebih banyak serangan lagi. Ini adalah balas dendam atas badai serangan di Pakistan,” kata Mehsud, Selasa (31/3), kepada stasiun televisi BBC.
Mehsud memimpin kelompok Tehrik-e-Taliban atau Gerakan Taliban Pakistan, sebuah faksi lepas yang telah melakukan berbagai serangan di seantero Pakistan, terutama di wilayah barat laut. Otoritas Pakistan menuding Mehsud berada di balik serangkaian serangan, termasuk pembunuhan Perdana Menteri Benazir Bhutto tahun 2007.
Mehsud juga mengancam akan melakukan serangan serupa di Washington. ”Kami akan melancarkan serangan secepatnya di Washington yang akan mencengangkan seluruh dunia. Kalian tidak bisa bayangkan bagaimana kami akan melakukannya di dalam Gedung Putih,” ujarnya.
Akan berlanjut
Sekelompok orang bersenjata menyerbu Sekolah Pelatihan Polisi Manawan, Senin. Sebanyak 12 orang tewas dan 90 orang cedera dalam insiden yang berlangsung selama delapan jam itu, termasuk tiga pelaku yang meledakkan dirinya. Kementerian Dalam Negeri Pakistan menyebutkan, korban tewas mencapai 18 orang dan korban luka-luka 95 orang.
Hampir sebulan sebelumnya, serangan serupa juga terjadi atas tim kriket Sri Lanka. Mehsud juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Polisi berhasil menangkap tiga penyerang, salah satu di antaranya diidentifikasi berasal dari Afganistan. Dia tiba di Lahore 15 hari lalu.
Pekan lalu, pemerintahan Presiden AS Barack Obama mengumumkan strategi baru di Pakistan dan Afganistan dalam perang melawan terorisme. Tujuannya adalah untuk mengeliminasi kelompok Al Qaeda di kedua negara. Obama juga mendukung pemerintahan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.
Diperkirakan, serangan dari kelompok lokal akan berlanjut seiring dengan kebijakan baru AS. Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik menyerukan agar seluruh negeri bersatu menghadapi serangan.