Sabtu, 11 Januari 2025
Gubernur Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah Saat Memberikan Bantuan Kepada Santri Hidayatul Qomariyah (Cuplik.com/ Neni Lestari)
Cuplikcom-Bengkulu- Gubernur Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah menyambangi sekaligus memberikan bantuan untuk pengurus Pondok Pesantren Hidayatul Qomariyah yang santrinya mengalami keracunan massal beberapa hari lalu.
"Alhamdulillah kondisi para santri telah membaik, dan telah pulih kembali," ujar gubernur saat menyerahkan bantuan di pondok pesantren Hidayatul Qomariyah, Selasa (25/8/2020).
Rohidin menyampaikan pesantren merupakan tempat yang baik untuk mencetak generasi masa depan yang unggul dan berkualitas menegakkan kalimat Allah SWT. Untuk itu, pola hidup sehat harus diterapkan di lingkungan pesantren.
Lebih lanjut, Rohidin mengingatkan untuk menghindari kejadian yang sama kembali terulang, hendaknya kondisi dapur, saluran air, maupun tempat menyimpan makanan bagi para santri perlu dilakukan cek ulang, agar lebih tertata sehingga kebersihannya terjamin.
Selain itu, menurut Rohidin, aktivitas di pesantren perlu dihiasi dengan beberapa kegiatan produktif, jadi selain memperoleh ilmu keagamaan santri juga mendapatkan pengalaman lain, seperti bercocok tanam, olahraga, maupun lainnya.
"Mungkin dapur, sumber air, tempat menyimpan makanan perlu menjadi perhatian untuk di cek secara berkala. Perhatikan betul bagaimana kebersihannya, sehingga kesehatan para santri dapat terjamin. Kemudian, terapkan pola hidup produktif, di samping ilmu agama digapai, pengalaman lainnya juga diperoleh," jelasnya.
Sebelumnya, Para santri Pondok Pesantren Nurul Qomariyah yang diduga mengalami keracunan makanan terus berdatangan ke Rumah Sakit Umum Daerah Harapan dan Doa Kota Bengkulu. Tercatat ada 61 orang santri dari Pondok Pesantren Nurul Qomariyah yang mendapat perawatan di rumah sakit hingga senin siang.
Direktur RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu Lista Cherlyviera mengatakan, umumnya para santri mengeluhkan gejala klinis seperti pusing, mual, lemas hingga gangguan pencernaan. Berdasarkan diagnosa tim medis, para santri itu diduga telah mengonsumsi makanan ataupun minuman yang terkontaminasi bakteri sehingga mengalami gejala keracunan massal.
Saat ini kondisi ke 61 orang santri mulai membaik dan masih dalam penanganan tim medis.
Untuk diketahui, Kasus keracunan massal ini bukan kali pertama terjadi di Pondok Pesantren Nurul Qomariyah. Dua pekan sebelumnya, 122 orang santri juga dilarikan kerumah sakit lantaran keracunan massal usai menyantap nasi sambal telur yang dimasak pengurus pesantren.
