MGP dan LBH Ansor: Kasus 7 Objek Wisata Pintu Masuk Korupsi Lainnya di Indramayu

Cuplikcom - Indramayu - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Indramayu gandeng Ormas Manggala Garuda Putih (MGP) untuk fokus awasi kasus korupsi di Indramayu. Salah satunya terkait kasus 7 objek wisata di Indramayu yang dinilai jadi pintu masuk ungkap kasus korupsi lainnya, setelah kasus pengaturan proyek infrastruktur oleh mantan bupati dan pejabat PUPR terungkap.

Hal itu diungkapkan saat DPC Manggala Garuda Putih (MGP) Indramayu berkunjung ke kantor LBH Ansor Indramayu, Selasa (25/8/2020), membahas langkah-langkah taktis dan strategis dalam menyikapi kasus-kasus korupsi dan permasalahan lainnya yang merugikan masyarakat Indramayu.

“Ada semacam kondisi sistemik yang terjadi di Indramayu terkait korupsi ini,” ungkap ketua MGP Indramayu, Saiful Anwar yang didampingi oleh Komandan Garda Manggala Garuda Putih dan beberapa anggota lainnya.

Menurut Saiful, pihaknya merasa prihatin akan banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Kota Mangga ini. Bahkan tak hanya kasus korupsi, masyarakat juga dirugikan atas terjadinya cukup banyak penipuan yang mengatasnamakan negara.

Saiful menuturkan salah satunya adalah kasus terbaru yang kini sedang ditangani Kejaksaan Negeri, yakni kasus tujuh objek wisata yang diketahui merupakan imbas dari salah kelola sumber pendapatan daerah.

Kasus tersebut, kata Saiful, jika terbukti akan menjadi rentetan panjang kasus korupsi setelah terungkapnya kasus pengaturan proyek infrastruktur yang melibatkan mantan Bupati Indramayu, Supendi. Sehingga ormas ini merasa berkewajiban untuk menyikapinya demi nama baik Indramayu ke depan.

Menanggapi itu, ketua LBH Ansor Indramayu Afif Rahman mengapresiasi gagasan ormas berlogo Garuda itu.

“Pada intinya kami sepakat atas gagasan dan sikap yang ditujukan sahabat-sahabat dari Manggala Garuda Putih. Apalagi Indramayu ini memang cukup kronis untuk urusan korupsi,” ungkap Afif.

Advokat yang berkantor di Kantor Hukum Afif Rahman, SH dan Rekan ini menjelaskan, kalau gerakan dari lembaga yang dipimpinnya adalah bantuan hukum struktural. Sehingga ketika ada rakyat versus negara maupun entitas yang lebih besar lainnya, maka LBH Ansor bakal terpanggil untuk mencari solusi.

“Nyaris setiap hari kantor kami didatangi berbagai pihak untuk mengadukan kerugian yang mereka alami atas ulah oknum pengelola negara,” kata Afif Rahman.

Oleh karenanya Afif menegaskan, pihaknya siap bersinergi dengan Ormas MGP bahkan terbuka dengan pihak manapun, untuk bersinergi dalam rangka mengungkap kasus korupsi yang merugikan negara itu, khususnya di kabupaten Indramayu.

“Ya, seperti kedatangan Manggala Garuda Putih ini. Kami menyambut baik dan siap bersinergi untuk menjadi solusi atas berbagai persoalan di Indramayu,” tegas Afif.

Dalam pertemuan itu, hadir juga Ketua Divisi Program dan Jaringan LBH Ansor Indramayu, Nanang Kosim, dan Staf Divisi Advokasi, Budianto.