"Kita balik lagi ke indie dengan label Pos, tapi distributor masih Universal. Dulu waktu masih di label, banyak ide kita bisa jalani sendiri. Bukannya menjelekkan label, kita yakin bisa menjalankan sendiri," tutur vokalis Gigi, Armand Maulana, di Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/3/2009).
Secara tidak langsung, Gigi mengungkapkan keterkungkungannya berada di bawah naungan perusahaan rekaman (label).
"Kita balik ke indie supaya setiap ide kita bisa langsung kita tuangkan. Waktu di label, bukan berarti tidak dituangkan. Dituangkan, tapi mungkin agak lambat karena birokrasi yang ada. Indie ini hanya sebuah cara bagi kita untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan. Dan kita juga enggak perlu pikirin penjualan," beber Armand.
Soal rumitnya proses birokrasi sebuah label juga diakui oleh pemain bas Gigi, Thomas Ramdhan.
"Kadang label suka menghambat juga. Kita ingin kolaborasi dengan siapa, proses dan birokrasi ribet dan susah," sebut Thomas.
Usia 15 tahun dimaknai Gigi dengan sikap yang harus lebih hati-hati dan semakin baik lagi ke depannya.
Kita harus melihat apa yang belum dan masih kurang dari Gigi. Apalagi peta musik yang membeludak saat ini. Setiap hari keluar band baru. Itu yang membuat Gigi harus melihat tren sekitar, harus mendengar kritik orang," jelas Armand.