Screenshot Grup WA Camat Juntinyuat dan Kantor Camat Juntinyuat (cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Camat Juntinyuat M Nurul Huda diduga lakukan hate speech atau ujaran kebencian terhadap GP Ansor. Ketua GP Ansor Indramayu Edi Fauzi menyayangkan sikap camat tersebut dan akan melakukan tabayun (klarifikasi), hingga memungkinan melakukan tindakan ke jalur hukum.
"Kami sangat menyayangkan sikap pak camat Juntinyuat yang mestinya menjadi pelopor tolernsi ke warga, justru ikut memprovokasi untuk menebar hate speech (ujaran kebencian)," ujar Edi kepada cuplikcom, Minggu (30/8/2020).
Dugaan ujaran kebencian camat Juntinyuat bermula saat mengunggah sebuah video berisi soal pembacaan sholawat salah satu anggota Banser GP Ansor di Gereja, diunggah ke grup WA "Junti Subuh Jamaah AKB" dengan diberi keterangan tiga tanda tanya "???".
Kemudian direspon oleh anggota grup atasnama Dudu Abdullah nomor handphone 087727263200 dengan balasan "wah ini mah bukan toleransi atuh pak camat, tapi pelecehan terhadap agama Islam, mereka sdh merendahkan Islam karena apa yang sdh dilakukannya bukanp tempatnya"
Selanjutnya Camat Nurul Huda kembali merespon dengan kata "Hiks... Iya yalur".
Menyikapi itu, GP Ansor Indramayu merasa terusik dan sikap Camat Juntinyuat dinilai telah memprovokasi adanya ujaran kebencian terhadap GP Ansor.
"Padahal yang telah kami lakukan adalah sebuah toleransi yang telah diajarkan sejak dulu ketika Indonesia belum merdeka. Kami hanya menjaga kerukunan umat beragama, bukan mengajak untuk berpindah agama," jelas Edi.
Oleh karenanya, Edi langsung bertindak dan akan melakukan tabayun atau klarifikasi ke kantor Kecamatan Juntinyuat atas perbuatan Camat tersebut.
"Langkah kami tegas, datangi Camat tersebut dan kita ajak diskusi, supaya Camat dan yang lainnya menjadi lebih faham cara dakwah Ansor dan Banser. Untuk itu sebaiknya kita datang serta tabayun saja ke kantornya. Saya persilahkan bagi kader Ansor dan Banser jika ada yang mau ikut, nanti kita bareng-bareng ke sana," tegas Edi.
Sekretaris GP Ansor Indramayu, Ahmad Dasuki menambahkan, pihaknya akan melakukan tabayun beserta seluruh Badan Semi Otonom dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor untuk meminta klarifikasi, dan jika dimungkinkan, akan menempuh ke jalur hukum untuk dilaporkan.
"Kami tidak mengusik mereka, bahkan kami tidak pernah sedikitpun membuat mereka tersakiti, kami bersahabat dengan siapa saja, tidak ada intimidasi dan bulying yang kami lakukan terhadap mereka, namun jika mereka memperlakukan kami seperti ini, maka sikap kami tegas terhadap mereka," tandas Dasuki.