Paslon Bupati Indramayu Nina Agustina dan Lucky Hakim (NIKI) (Cuplikcom/am)
Cuplikcom - Indramayu - Calon Wakil Bupati (Cawabup), Lucky Hakim, yang diusung dari Partai Gerindra di Pilkada Indramayu 2020, mengatakan Indramayu butuh pemimpin bukan penguasa. Menurut Lucky juga, pemerintahan Indramayu saat ini banyak yang harus dibenahi mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, SDM, hingga SDA.
"Keterpanggilan hati untuk pulang kampung dan membebaskan masyarakat Indramayu dari cengkraman kekuasaan yang sudah true dan terbukti menurut saya gagal, mulai dari tingkat pendidikannya sangat rendah dan penganggurannya banyak," tutur Lucky pada acara silaturahmi Cabup dan Cawabup di sekretariat DPC PDI Perjuangan Indramayu, Kemarin (1/9/2020).
"Indramayu butuh pemimpin bukan penguasa," sambungnya.
Lucky menjelaskan, pemimpin artinya untuk benar-benar menjadi pelopor dalam membangun daerah dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan punya visi ke depan, bukan menjadi penguasa yang justru akan membuat rakyatnya kurang sejahtera dan malah dijadikan objek politik saja.
Lucky juga sangat menyayangkan, Indramayu memiliki potensi kekayaan alam akan tetapi belum bisa dikelola dengan baik.
"Kita punya banyak lahan, kita juga punya sawah di sini, potensi kelautan, perikanan, pertanian, dan Indramayu salah satu pemasok ikan air tawar terbesar, kenapa bisa sampai seperti ini?," kata artis tampan itu.
Menurut pria yang berdarah Kedokanbunder ini melihat, banyak pihak luar daerah memandang Indramayu dengan tingkat pendidikan yang rendah, dan angka kemiskinan yang tinggi.
"Itu menurut saya hal yang sangat ironis karena kita ini bukan di pelosok, di tengah hutan, kita ini di pulau Jawa, di jalur pantura, dekat dengan ibu kota, kenapa ini bisa jauh tertinggal ini ada masalah apa?," tanya Lucky.
Lucy juga sangat tak habis pikir melihat Indramayu yang mestinya menjadi daerah yang maju dengan daerah lain, misalnya, papar Lucy, Indramayu memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Barat, dan mempunyai sumber daya manusia yang giat bekerja.
"Sampai saking giatnya, orang Indramayu sampai mau pergi ke luar negeri, mau bekerja di luar negeri, itu tandanya mereka (rakyat Indramayu) bukan pemalas," tutupnya.