Rektor Universitas Bengkulu (UNIB ) Prof.Dr. Ridwan Nurazi SE,M.Sc (Cuplik.com/ Neni Lestari)
Cuplikcom-Bengkulu- Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Bengkulu – Lubuk Linggau yang terus menunjukkan progres. Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu (Unib) Prof. Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc yang sekaligus merupakan Rektor UNIB menganalogikan insfrastruktur sebagai urat nadi.
Menurutnya, realisasi tol ini diyakini penuh akan mendongkrak kemajuan Bengkulu, terutama dari sektor ekonomi.
“Kalau dari sisi ekonomi yang namanya insfrastruktur itu adalah urat nadi. Kita tahu urat nadi sangat penting dalam sistem aliran darah di tubuh agar kita tetap hidup, begitu pula dengan insfrastruktur. Saat ini di Bengkulu geliat insfrastrukturnya jelas terlihat, pengerjaan tol sudah berjalan dan kita sangat menyambut baik hal ini,” kata Ridwan kepada awak Media, Senin (7/9/2020).
Beliau menambahkan, keberadaan tol sebagai salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi karena segala sesuatunya akan berjalan dengan lebih mudah.
“Dengan adanya tol ekonomi akan lebih tumbuh dari sebelumnya, artinya Bengkulu akan lebih maju. Kita tidak bisa pungkiri selama ini masih terisolir, akses pendukung perekonomian masih terbatas. Realisasi tol nantinya akan membuka akses itu dan akan menghubungkan semua,” Tegas Ridwan.
( Progres Tol Trans Sumatera Bengkulu-Lubuk Linggau )
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu Mulyani mengatakan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Bengkulu – Lubuk Linggau sudah mencapai 30 persen.
“Berdasarkan informasi yang kita peroleh dari pihak pengembang, progres pembangunan jalan tol seksi 1 per akhir Agustus 2020 sudah mencapai 30 persen,” kata Mulyani di Bengkulu, Sabtu (5/9/2020
Mukyani menyebut progres tersebut salah satunya adalah pembangunan overpass. Overpass sendiri merupakan bangunan penghubung jalan yang terpotong oleh jalan tol, posisinya berada di atas jalan tol.
Untuk diketahui tol yang menghubungkan Bengkulu – Lubuk Linggau tersebut merupakan proyek strategis nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Panjang totalnya mencapai 95,8 kilometer dengan ruas membentang dari Kota Bengkulu melintasi Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, dan berakhir di Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan.