Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Kabupaten Subang - Jawa Barat (Cuplik.com/ M.Riko Indrianto)
Cuplikcom-Jakarta-Kementerian PUPR akan membangun Ruas tol baru untuk akses Pelabuhan Patimban - Tol Cipali sepanjang 37 kilometer.Tol ini akan menjadi urat nadi bagi Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, yang digadang-gadang menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pernah mengatakan pembangunan jalan memiliki peran penting sebagai "backbone" dalam pengembangan konektivitas antar wilayah dalam rangka memperlancar distribusi logistik di Indonesia. Selain itu, pembangunan tol memiliki prospek investasi yang baik dan kehadirannya sudah ditunggu oleh masyarakat dan pelaku usaha.
Ia mencontohkan Jalan Tol Akses Patimban yang tersambung dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Pelabuhan Patimban yang segera menjadi pelabuhan cargo terutama untuk ekspor mobil. Jalur tol ini akan menjadi kawasan 'gemuk' yang akan berkembang kawasan industri baru.
"Jalan Tol Akses Patimban nanti tidak hanya menghubungkan Patimban dengan Jalan Tol Cipali saja, tetapi juga melayani sepanjang tol ini. Nanti sepanjang Tol Akses Patimban akan muncul kawasan-kawasan industri baru. Makanya kita pilih karena di sana sudah ada kawasan calon industri baru dan ini akan sangat menguntungkan investasi Jalan Tol Akses Patimban," kata Basuki seperti dilansir CNBC Indonesia, Kamis (24/9/2020)
Jalan tol baru sepanjang 37 Km merupakan akses penting, dan termasuk proyek yang melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini satu dari enam proyek infrastruktur senilai Rp 80,84 triliun yang ditawarkan ke investor pada Mei 2020 lalu melalui market sounding.
Enam proyek KPBU yang ditawarkan adalah:
1) Jalan Tol Semanan-Balaraja sepanjang 32,39 km dengan nilai investasi Rp 15,53 triliun
2) Jalan Tol Layang Cikunir-Ulujami sepanjang 21,5 km dengan nilai investasi Rp 21,57 triliun
3) Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,5 km dengan investasi Rp 15,38 triliun
4) Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,7 km dengan nilai investasi Rp 7,53 triliun
5) Jalan Tol Semarang Harbour sepanjang 21,03 km dengan nilai investasi Rp 12,05 triliun
6) Jembatan Batam-Bintan dengan nilai investasi Rp 8,78 triliun
Adapun pemrakarsa Akses Tol Pelabuhan Patimban yakni konsorsium antara PT Jasa Marga (50 %), PT Surya Semesta Internusa (25 %), PT Daya Mulia Turangga (10 %), dan PT Jasa Sarana (10 %) dengan nilai investasi sebesar Rp 7,5 triliun.
Jalan Tol akses Pelabuhan Patimban tersebut, rencana konstruksinya akan dimulai pada Januari 2022 dan ditargetkan akan beroperasi pada 2024. Selain tol, pemerintah juga membangun jalan nasional akses ke Pelabuhan Patimban sepanjang 8,2 Km.
Keberadaan Pelabuhan Patimban yang didukung oleh aksesnya dari jalan Pantura tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari kawasan industri di sekitar Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek, dan memfasilitasi arus logistik nasional.
Basuki menjelaskan, penyelesaian pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Patimban juga menjadi salah satu dari tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan Perdana Menteri Jepang periode 2007 - 2008 Yusuo Fakuda yang juga Ketua Asosiasi Jepang - Indonesia pada beberapa waktu lalu.
"Jalan akses ini merupakan wujud nyata dari kerja sama bilateral Indonesia-Jepang dengan skema pinjaman senilai Rp 1,2 Triliun. Untuk itu harus bisa dikerjakan dan diselesaikan tepat waktu. Saat ini progres konstruksi mencapai 98,3 %, dan ditargetkan selesai pada 30 Oktober 2020," kata Menteri Basuki.
Jalan akses Pelabuhan Patimban dibangun dengan 3 tipe konstruksi di mana sebagian besar adalah elevated (jalan layang) di atas persawahan dengan tanah lunak. Ketiga tipe struktur itu adalah pile slab sepanjang 5,9 Km, flyover sepanjang 1,6 Km, dan flexible pavement sepanjang 0,7 Km.