20 Tahun Tidak Ada Perubahan, Tokoh Masyarakat Pabean Ilir Ajak Warga Dukung Nina Agustina

Cuplikcom - Indramayu - Selama 20 tahun masyarakat Indramayu ada di dalam rezim yang membuat terpuruk dan tertinggal jauh dibandingkan kabupaten/kota di Jawa Barat. Sehingga hal ini menjadi pelajaran yang berharga, jangan sampai ibarat pepatah lepas dari mulut harimau masuk ke mulut naga atau ular.

Perihal tersebut dikatakan Hatta, tokoh masyarakat blok Tegur, dalam kegiatan unjungan Mbah Buyut Kartiah/ Khamilah, Desa Pabean Ilir Blok Tegur, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jumat (2/10/2020).

Ia mencontohkan, sebuas-buasnya harimau, pasti masih menyisakan mangsanya untuk berbagi dengan temannya. Walaupun hanya tulang atau bagian yang lainnya, tapi kalau naga atau ular, dia akan memakan seluruh tubuh mangsanya tanpa meninggalkan sisa.

"Jangan bermimpi perubahan di Indramayu akan terwujud, harusnya semua sadar bahwa perubahan itu membutuhkan persatuan dan satu persepsi yang sama," tandasnya

Artinya, lanjut Hatta, bukan sebaliknya atau perubahan hanya dijadikan alat untuk mencapai kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.

"20 tahun Pabean Ilir blok Tegur kondisinya seperti ini saja, tidak ada perubahan, untuk itu saya mengajak bersama-sama mendukung pemimpin yang pro perubahan, bersama Ibu Nina Agustina," tegasnya

Ia berharap pada 9 Desember 2020 nanti, untuk mendukung calon pemimpin yang betul-betul akan mampu mewujudkan perubahan. Bukan hanya berganti rezim, tapi berganti pemimpin yang amanah.

“Pada 9 Desember mendatang mudah-mudahan kita mendapatkan pemimpin yang berjiwa besar, berahlak mulia dan bisa mengayomi semua rakyatnya,” harapnya

Hatta mengajak masyarakat Desa Pabean Ilir untuk mendukung calon pemimpin yang pro perubahan. Ia menegaskan, hanya Nina Agustina yang memiliki visi misi yang jelas terhadap program-program kerakyatan.

"Indramayu yang katanya maju dan sejahtera, nyatanya kita masih tertinggal dengan daerah lain, lihat saja pembangunan di desa ini, jalan-jalan masih banyak yang rusak," ungkapnya

Sehingga, Hatta sengaja mengundang Nina Agustina ke wilayahnya, agar Nina yang merupakan calon pemimpin Indramayu itu mengetahui kondisi di desanya yang tertinggal. Karena, lanjut Hatta, Pemerintah daerah Indramayu kurang peduli terhadap pembangunan di wilayah itu.

Ditempat yang sama, Nina Agustina datang dengan didampingi Sekretaris DPC PDI Perjuangan Indramayu Sahali SH, Ketua Relawan RAJAWALI H.Ali Wardana SE, Pengurus PAC PDI Perjuangan Kecamatan Pasekan, Pengurus Ranting PDI Perjuangan Desa Pabean Ilir dan sejumlah Relawan Nina - Lucky.

Nina Agustina yang berada di acara unjungan tersebut mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan kesehatan di masa pandemi covid-19 ini.

"Semoga kedamaian, kesehatan di masa pandemi covid-19 ini tetap terjaga. Apapun pilihan bapak ibu, yang penting menjaga kedamaian, untuk mewujudkan Indramayu bermartabat," terangnya

Diakhir pertemuan dengan masyarakat Desa Pabean Ilir tersebut, Nina Agustina diberikan kesempatan untuk memotong tumpeng sebagai tanda diterima sebagai keluarga besar Buyut Kartiah/ Khamilah Desa Pabean Ilir Blok Tegur.