Cuplik.com - KARANGANYAR - Ancaman bencana tanah longsor dan tanah retak giliran mengintai Dusun Guyon, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Retakan tanah yang telah merusak dinding dan lantai rumah warga sejak satu tahun lalu itu, saat ini semakin lebar dan bahkan tanah ambles mencapai 50 centimeter. Retakan berbentuk tapal kuda seluas hampir 12 hektare tersebut telah merusak rumah milik 10 kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut. Sementara, sedikitnya 300 jiwa telah mengungsi saat hujan guna mengantisipasi terjadinya longsor.
Kerusakan paling parah terjadi di rumah milik Sumanto,46, Kepala Dusun (Kadus) setempat. Akibat retakan tersebut, rumah Sumanto harus disangga menggunakan bambu. Selain itu, sejumlah dinding rumah juga mengalami retakan yang cukup lebar.
Selain merusak rumah warga, retakan juga merusak jalan dan juga pagar milik warga yang lain. Retakan itu tidak hanya mengancam keselamatan warga di dusun tersebut, retakan juga mengancam Dusun Ngemplak, Desa Guyon yang berpenghuni 60 KK yang letaknya tepat di bawahnya. Pasalnya, retakan melingkar dan berbentuk tapal kuda tersebut luasnya mencapai 12 hektare.
"Sebagian memang sudah pindah ke tempat lain, namun ada juga yang masih tetap tinggal sebab memang tidak memungkinkan, karena alasan biaya," kata Kepala Dusun Guyon Sumanto, Senin (2/2/2009).
Retakan tanah ini sudah empat kali terjadi sejak tahun 1980. Kabid Perlindungan Masyarakat Badan Kesbangpolinmas Pemkab Karanganyar AP Heru Kristanto mengatakan, retakan lama yang selalu muncul setiap musim hujan. Retakan yang membentuk tapal kuda tersebut sudah masuk dalam pantauan.