Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Cuplik.com/ Ade Lukman)
Cuplikcom-Jakarta-Demo menolak omnibus law Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 diwarnai kericuhan dan aksi pembakaran. Prabowo meyakini ada campur tangan pihak asing yang tak ingin Indonesia maju.
"Jadi banyak sekarang ini yang kemarin demo itu belum baca hasil omnibus law itu. Dan banyak hoax. Banyak hoax di mana-mana seolah ini nggak ada itu nggak ada, dikurangi," kata Prabowo dalam wawancara khusus courtesy DPP Partai Gerindra seperti dilihat Cuplik.com, Selasa (13/10/2020).
Prabowo menyebut munculnya hoax karena ada yang ingin menyebabkan kekacauan. Prabowo yakin kekacauan itu diciptakan asing.
"Dan saya ingin memberi peringatan, hoax ini berarti ada yang ingin menciptakan kekacauan. Saya punya suatu keyakinan ini justru berasal dari luar negeri. Ada kekuatan-kekuatan asing, ada negara-negara tertentu di dunia yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju," sebut Prabowo.
"Jadi kadang-kadang tokoh-tokoh kita lihat, benar, dia yakin dia benar, tapi dia tidak lakukan sesuatu. Dia tidak sadar sebetulnya ini permainan orang lain," ucap Prabowo.
Ketum Partai Gerindra itu mengatakan Nusantara zaman dulu selalu diadu domba. Prabowo menyatakan UU Cipta Kerja sebenarnya punya semangat yang baik.
"Undang-Undang Cipta Kerja tidak hanya tentang itu, ada penyederhanaan perizinan tanah, ada juga persyaratan investasi yang juga dimudahkan, ketenagakerjaan, kemudahan dan perlindungan UMKM," ucap Prabowo.
Kepentingan Buruh 80% Sudah Diakomodasr Pada UU Omnibus Law
Prabowo menegaskan paham tentang kesulitan buruh. Prabowo menyatakan selalu membela buruh sedari dulu.
"Memang kita paham, saya paham, kesulitan buruh, saya dari dulu berjuang untuk buruh. Gerindra itu selalu membela buruh. Tanya semua pemimpin ya, di pihak siapa kita. Dan waktu omnibus law ini dibahas di DPR, Partai Gerindra juga yang paling keras membela kepentingan buruh, tani, nelayan dan sebagainya dan dengan sungguh-sungguh ada buktinya, ada rekamannya, semua," ucap Prabowo.
"Mungkin Fraksi Gerindra yang paling banyak ketemu tokoh-tokoh buruh dan sebagainya. Dan bisa dikatakan dari permintaan tuntutan buruh, 80 persen sudah diakomodasi di dalam omnibus law ini, di UU Cipta Kerja ini. 80 persen. Kita tidak bisa 100 persen, namanya politik negara. Kadang-kadang kita harus mengerti, kita harus ada kebutuhan ini, kebutuhan itu, ada keperluan," jelas Prabowo.
Prabowo menyebut bangsa ini harus paham dengan kondisi saat ini. Prabowo juga bicara soal perusahaan di zaman digital yang disebutnya mudah untuk memindahkan modal dan mendirikan pabrik baru di negara lain.
"Saya tahu ini buah simalakama, dilema. Jadi pemimpin buruh ini dilema. Dia mau bela buruhnya, tapi kalau dia terlalu kencang si pengusaha pindah. Tidak hanya pengusaha asing, pengusaha Indonesia pun pindah," kata Prabowo.
Prabowo menyarankan kaum buruh yang disebutnya sebagai kawan ini untuk berpikir jernih dalam menyikapi UU Cipta Kerja. Ada langkah konstitusional lainnya yang lebih aman yakni mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi atas UU Cipta Kerja.
"Dan 80 persen sudah tercapai, 10 persen lagi, 20 persen lagi kan masih bisa diperjuangkan. Masih banyak cara. Ada judicial review ke Mahkamah Konstitusi," sebut Prabowo.
Pendemo Banyak yang Belum Baca UU Omnibus Law, Sebabkan Hoax Dimana-mana
Prabowo menilai banyak hoax terkait Omnibus Law yang berseliweran.
"Saya kira begini, para pemimpin buruh mereka punya kewajiban untuk membela kepentingan buruh dan kita menyadari sekarang bahwa negara dalam keadaan susah. Ini sekarang ini pandemi COVID-19 ini sangat berbahaya. Ini wabah dunia, ini katakanlah menggoncangkan ekonomi dunia. PHK itu di mana-mana seluruh dunia. Jadi saya paham buruh merasa paling terkena dan mereka korban daripada ini semua," kata Prabowo.
Prabowo menegaskan Presiden Jokowi punya niat baik terhadap UU Cipta Kerja. Prabowo yakin UU Cipta Kerja bisa menaikkan angka ekonomi.
"Tapi niat pimpinan, Presiden, niat pemerintah justru ingin segera mengatasi ini. Dan untuk mengatasi ini dicarilah semua upaya dan kiat untuk mengurangi hambatan-hambatan yang bisa membuat lambat kebangkitan ekonomi. Dengan COVID-19 ini terjadi penurunan drastis di bidang pariwisata. Berarti berapa karyawan hotel yang terancam, atau sudah PHK dan di mana-mana itu," kata Prabowo.
"Kemudian perusahaan-perusahaan jasa lainnya, jasa angkutan kemudian permintaan juga turun. Ini semua jadi satu. Tapi memang buruh itu korban. Kita memahami ini, iya kan.
Jadi ini kadang-kadang suatu dilema, katakanlah buah simalakama. Kita mau bantu buruh sekarang dan semua yang sulit tidak hanya buruh. Ada orang yang tidak di pabrik kerja dia kerja seharian. Tukang gunting rambut, ada tukang kaki lima soto dan sebagainya. Dengan COVID, orang takut, tidak belanja," jelas Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu yakin Jokowi selalu berada di pihak masyarakat kecil. Prabowo kemudian menyinggung soal kerja sejumlah pejabat yang terkesan biasa hingga membuat Jokowi marah.
"Nah Presiden itu selalu membela rakyat kecil. Jadi kalau kita lihat stimulus semua itu kan maksudnya itu. Nah kita mengakui, Presiden juga marah, beberapa pejabat, beberapa birokrat yang tadi saya singgung, tidak tanggap bahwa ini keadaan darurat. Jadi mereka itu kerja mungkin as if situasi biasa, jadi banyak bantuan-bantuan itu kurang cepat sampai," jelas Prabowo.
Prabowo menyebut orang-orang yang mendemo omnibus law itu belum membaca secara utuh dan termakan hoax. Prabowo mewanti-wanti bahwa hoax bisa menimbulkan kekacauan.
"Jadi banyak sekarang ini yang kemarin demo itu belum baca hasil omnibus law itu. Dan banyak hoax. banyak hoax di mana-mana seolah ini nggak ada, itu nggak ada, dikurangi. Dan saya ingin memberi peringnatan hoax ini berarti ada yang ingin menciptakan kekacauan," kata Prabowo.
Prabowo kemudian menduga-duga pihak yang ingin menyebabkan kekacauan di Indonesia.
Siapa itu?
"Saya punya suatu keyakinan ini justru berasal dari luar negeri, Ada kekuatan-kekuatan asing, ada negara-negara tertentu di dunia yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju. Jadi kadang-kadang tokoh-tokoh kita lihat, benar, dia yakin dia benar tapi dia tidak lakukan sesuatu. Dia tidak sadar sebetulnya ini permainan orang lain," sebut Prabowo.