Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Bersama Menlu AS Pompeo (Cuplik.com/ Ade Lukman)
Cuplikcom - Bogor - Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Menlu Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di Istana Bogor. Kepala Negara menyampaikan bahwa Indonesia ingin berteman baik dengan AS. Untuk memelihara kemitraan kedua negara, diperlukan kerja sama yang serius serta konkret.
Kunjungan Pompeo ke Indonesia adalah dalam rangkaian perjalanannya ke India, Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia pada 25-30 Oktober 2020.
Kunjungan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China dalam mencari dukungan negara-negara di Asia, khususnya soal konflik Laut China Selatan, yang diklaim sebagai wilayah milik China. Klaim tersebut ditentang oleh banyak negara, termasuk Indonesia.
"Di dalam pertemuan tadi, presiden mengatakan bahwa kita bermitra dengan baik, kita berteman dengan baik, Indonesia menginginkan Amerika sebagai true friend of Indonesia, tapi hal ini tidak bisa take it for granted," ujar Menlu RI Retno Marsudi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (29/10/2020).
"Semuanya harus dipelihara sehingga presiden mengatakan bahwa untuk memelihara kemitraan ini, diperlukan upaya yang serius, diperlukan pemahaman satu sama lain dan diperlukan juga upaya untuk mewujudkan kerja sama yang konkret, termasuk di antaranya adalah kerja sama ekonomi," jelas Retno.
Salah satu bentuk kerja sama yang didorong adalah di bidang ekonomi dan pertahanan. Di bidang ekonomi, Jokowi berharap AS memperpanjang Generalized System of Preferences (GSP) untuk Indonesia. GSP adalah kebijakan perdagangan suatu negara yang memberi pemotongan bea masuk impor.
"Presiden menekankan bahwa Indonesia ingin melihat kerja sama ekonomi kedua negara meningkat di masa yang akan datang, termasuk tentunya harapan terhadap perpanjangan GSP facilities kepada Indonesia. Presiden juga menginginkan agar kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat meningkat," sebut Retno.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri AS, dijelaskan bahwa kunjungan Pompeo ke Indonesia untuk "menegaskan visi kedua negara tentang Indo-Pasifik yang bebas terbuka."
Kunjungan Pompeo ini dilakukan menyusul kunjungan Wakil Menteri Pertahanan AS dan delegasi US International Development Finance Corporation (DFC).
Sebelum bertemu Jokowi, Pompeo berkunjung ke Kementerian Luar Negeri untuk bertemu Retno Marsudi. Salah satu topik pembicaraan adalah situasi di Laut China Selatan. Retno mengatakan semua pihak harus mematuhi konvensi hukum laut.
"Kami membahas situasi di Laut China Selatan. Untuk Indonesia, Laut China Selatan harus tetap menjadi laut yang stabil dan damai," kata Retno dalam jumpa pers usai pertemuan dengan Mike Pompeo.